Surabaya (pilar.id) – Zaman sekarang, faktor pendorong ketertarikan publik pada sebuah subyek atau obyek masih dikuasai media sosial, termasuk kepopuleran Alun-alun Surabaya.
Alun-alun bawah tanah seluas kurang lebih 3000 meter persegi ini belakangan mendapat kunjungan deras dari masyarakat. Tak cuma warga asli Surabaya, namun juga warga kota lain yang kebetulan berada di Jawa Timur atau tengah menempuh pendidikan.
Adara, mahasiswa yang tengah belajar di Universitas Sebelas Maret Solo menyempatkan datang ke alun-alun bawah tanah yang terletak di dalam kompleks Balai Pemuda Surabaya.
“Saya melihat pertama kali alun-alun ini di Tik-Tok (platform media sosial), sedang trending. Kayaknya bagus, ya udah karena pingin lihat juga, akhirnya bareng teman-teman datang,” tutur mahasiswa asal Bojonegoro yang bersama dua temannya yang tengah menempuh kuliah di Universitas Airlangga dan ITS Surabaya ini.
Di tengah pandemi, kehadiran pengunjung dibatasi sekitar 100 orang per 30 menit. Warga yang ingin masuk alun-alun bawah tanah harus terdaftar terlebih dahulu. Bisa melalui situs tiketwisata.surabaya.go, atau langsung datang dan mengisi form digital melalui gawai. (mis/hdl)