Jakarta (pilar.id) – Sebanyak 10 gerakan yang secara konsisten berfokus pada isu perubahan telah bersatu dalam Forum Penggerak Perubahan, dengan tujuan kuat untuk mendukung pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 1, Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN).
Deklarasi ini berlangsung di Sekretariat Koalisi Perubahan, Jakarta, pada hari Minggu (3/12/2023). Ke-10 komunitas perubahan yang tergabung dalam forum ini melibatkan berbagai latar belakang dan tokoh yang memiliki pengalaman panjang, termasuk Laskar Santri, Gerakan Amin Muda, Forum Pakar Perubahan, Koperasi Penggerak Kemakmuran, Gerakan Rakyat Perubahan, Forum Aktivis Perubahan, Forum Alumni Perguruan Tinggi Perubahan, Gerakan Relawan Bangsa, Forum Praktisi Kesehatan Indonesia, dan Gerakan Santri Indonesia.
Awalil Rizky, Koordinator Forum Penggerak Perubahan, menyampaikan bahwa visi perubahan yang diusung oleh pasangan calon nomor 1, Anies-Muhaimin (AMIN), sesuai dengan strategi dan kalkulasi yang nyata. Menurutnya, bukan sekadar janji politik semata.
“Kami melihat bahwa perubahan yang diusung oleh pasangan calon nomor 1 Anies-Muhaimin dapat diimplementasikan langsung dan tepat sasaran, memenuhi berbagai isu yang dihadapi masyarakat,” ujar Awalil saat Deklarasi Forum Penggerak Perubahan.
Ahmad Jilul, perwakilan Gerakan Amin Muda, menekankan bahwa pasangan AMIN memberikan kesempatan setara untuk berdiskusi demi Indonesia tanpa adanya privilege atau perlakuan khusus, serta menolak praktik kolusi, korupsi, dan nepotisme (KKN).
“Kami mendukung paslon nomor 1 Anies-Muhaimin karena melihat dedikasinya terhadap anak muda Indonesia. Kolaborasi dengan generasi muda adalah terobosan strategis, visioner, dan realistis,” ungkap Ahmad Jilul.
Dalam konteks solusi konkret, La Ode Basir menyatakan bahwa pasangan Anies-Gus Imin menawarkan pendekatan khusus untuk mengatasi ketimpangan ekonomi, pendidikan, lapangan pekerjaan, pertanian, peternakan, kesehatan, perlindungan perempuan dan anak, serta pelestarian lingkungan.
“Saatnya fokus pembangunan dialihkan untuk lebih berpihak kepada rakyat. Ini adalah momentum untuk memastikan bahwa makna kata ‘makmur’ benar-benar dirasakan oleh setiap warga negara,” kata La Ode Basir.
M. Nurkhoiron, yang mewakili Laskar Santri, menegaskan bahwa keberadaan mereka bertujuan untuk memastikan suara rakyat dijaga dengan baik dan tidak dicurangi.
“Sebagai bagian dari rakyat Indonesia yang menginginkan perubahan, Laskar Santri turut memperjuangkan warisan ulama yang ikut serta dalam perjuangan kemerdekaan. Kami mengajak seluruh santri untuk turun dan menjaga proses demokrasi,” tandas M. Nurkhoiron. (hdl)