Jakarta (pilar.id) – Sudirman Said, Executive Co-Captain Timnas AMIN, menyampaikan harapannya agar pertemuan antara Prof. Emil Salim dan Anies Baswedan dapat lebih menggalvanis semangat seluruh komponen bangsa dalam mewujudkan pesta demokrasi yang etis, demokratis, jujur, adil, dan bermartabat.
Seperti diketahui, sebelumnya, capres nomor urut 1, Anies Baswedan, menghadiri undangan Prof. Emil Salim untuk berdiskusi di kawasan Patra Kuningan, Jakarta Selatan, pada Minggu malam (28/1/2024).
Sudirman Said turut hadir di kediaman Prof. Emil Salim, seorang tokoh nasional dan pakar ekonomi serta lingkungan, untuk mendampingi Anies Baswedan.
Pertemuan Prof. Emil Salim dan Anies Baswedan[/caption]“Dunia memperhatikan demokrasi di Indonesia karena posisi bangsa ini sebagai penduduk muslim terbesar di dunia. Ini merupakan langkah penting dalam membangun kembali nilai-nilai luhur berbangsa sesuai dengan semangat Pembukaan UUD 1945. Tentu kami berharap pertemuan antara Pak Anies dan Prof. Emil Salim dapat memperkuat semangat seluruh elemen bangsa untuk mewujudkan Pemilihan Presiden yang demokratis, jujur, adil, dan bermartabat,” ujar Sudirman, pada Senin (29/1/2023).
Menurut Sudirman, pemikiran dan pengalaman Prof. Emil sangat dibutuhkan dalam pembangunan bangsa ke depan. “Pak Anies sangat menghormati ketokohan, pemikiran, dan kepakaran Prof. Emil, baik di bidang ekonomi maupun lingkungan hidup. Diskusi mengenai kebangsaan dan etika berpolitik antara Prof. Emil dan Pak Anies diharapkan dapat memberikan manfaat besar untuk masa depan Indonesia.”
Sudirman menyampaikan bahwa Anies Baswedan, sebagai tokoh muda, berharap dapat bertukar pikiran dan mendapatkan nasihat dari Prof. Emil. Wejangan dari Prof. Emil diharapkan dapat memperkuat persiapan pasangan calon nomor urut 01, Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN), jika mendapat mandat dari rakyat untuk memimpin negeri ini dalam mencapai Indonesia adil dan makmur untuk semua.
Wejangan dari tokoh senior sekelas Emil Salim, menurut Sudirman, memiliki arti besar bagi Anies jika terpilih sebagai Presiden RI ke-8. Nasihat ini diyakini akan sejalan dengan cita-cita para pendiri bangsa.
“Para capres-cawapres perlu diingat bahwa tugas paling mulia bagi para pemimpin adalah memberikan teladan terbaik, baik dalam pikiran, perkataan, maupun perbuatan. Etika menjadi hal yang sangat penting, terutama bagi pemimpin di semua tingkatan.”
Dalam diskusi tersebut, Prof. Emil Salim membagikan pengalamannya selama menjabat sebagai menteri. Segala hal yang dibagikan oleh Prof. Emil diharapkan dapat menjadi pedoman penting bagi elite pemimpin nasional di semua lini dalam menghadapi berbagai tantangan terkini. (mad/hdl)