Jakarta (pilar.id) – Dalam acara Pembukaan Indonesian Furniture Industry and Handicraft Association (IFFINA) Tahun 2023 yang digelar di ICE BSD City, Tangerang pada tanggal 14 September 2023, Presiden Joko Widodo menekankan pentingnya kerja sama untuk meningkatkan ekspor produk furnitur Indonesia.
Salah satu kegiatan dalam rangkaian pameran tersebut adalah Seminar Furniture Berkelanjutan Forest Stewardship Council (FSC) dengan tema ‘Mengaligkan Desainer dan Industri Furnitur untuk Mendukung Pasar Ramah Lingkungan’.
Hendriana Werdhaningsih, Ph.D., seorang dosen Program Studi Desain Produk, Craft, and Fashion di Universitas Paramadina, yang menjadi narasumber dalam seminar tersebut, menjelaskan bahwa konsep keberlanjutan (sustainability) mencakup harmoni antara aspek ekologi, sosial, dan ekonomi.
“Peran desainer dalam menciptakan produk yang berkelanjutan sangatlah penting, dan kita tidak boleh hanya menjadi bagian dari konsumerisme berkelanjutan,” ungkap Hendriana.
Hendriana juga mencatat data dari Badan Pusat Statistik (BPS) yang menunjukkan penurunan nilai ekspor furnitur nasional sebesar 30,9 persen menjadi 1,07 Dollar AS miliar dengan volume total sekitar 253,5 ribu ton pada semester pertama tahun 2023. Angka ini menandakan penurunan sekitar 26,2 persen dalam volume ekspor dibandingkan dengan semester pertama tahun sebelumnya.
“Pada saat pembukaan pameran, Presiden Jokowi juga menekankan bahwa Indonesia memiliki keunggulan dalam sumber daya alam, sumber daya manusia, dan kekayaan budaya,” tambahnya.
Hendriana menggarisbawahi bahwa industri furnitur Indonesia telah lama mengandalkan sumber daya alam dan tenaga kerja lokal untuk meningkatkan ekspor. Namun, dengan meningkatnya kesadaran internasional tentang keberlanjutan produk, diperlukan langkah lebih lanjut untuk tetap bersaing di pasar global.
“Peran desainer sangat penting dalam meningkatkan daya tarik produk,” ungkap Ira Samri, Pg. Dipl, MDs, Ketua Pusat Himpunan Desainer Mebel Indonesia (HDMI).
“HDMI memberikan dukungan penuh untuk IFFINA 2023 dengan mempersembahkan Design Boulevard dan University Design District. Ini bertujuan untuk memperkenalkan dan meyakinkan industri furnitur tentang kualitas karya desainer Indonesia,” jelasnya.
Design Boulevard menampilkan karya desainer profesional dan mahasiswa desain yang telah dipilih oleh HDMI. Sementara itu, University Design District menampilkan karya mahasiswa dan dosen dari berbagai kampus di seluruh Indonesia, termasuk Prodi Desain Produk, Craft, and Fashion di Universitas Paramadina, Universitas Ciputra, Binus, Podomoro, dan ISI Yogya.
“Kampus-kampus ini membawa ide-ide segar dan inovatif. Hal ini memberikan keyakinan bahwa industri furnitur Indonesia dapat berkembang dengan menggabungkan kreativitas desainer Indonesia dengan sumber daya alam dan tenaga kerja yang ada,” ungkap Ira Samri.
“Dengan kerja sama antara industri furnitur Indonesia, desainer Indonesia, dan lembaga sertifikasi seperti FSC, Indonesia akan memiliki peran yang lebih kuat dalam persaingan industri kreatif global dan akan mendukung tujuan pembangunan berkelanjutan,” pungkasnya. (lus/ted)