Jakarta (pilar.id) – Ketua Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Jawa Barat (Jabar) Adiyana Slamet mengatakan, hingga saat ini distribusi set top box (STB) untuk TV digital gratis pada masyarakat, baru terlaksana 0,5 persen. Padahal, jumlah masyarakat penerima STB gratis di 12 kabupaten/kota Jabar sebanyak 6.400.
“STB untuk saudara-saudara kita yang tidak mampu kurang lebih 6.400,” kata Adiyana, dalam konferensi pers secara virtual, Rabu (12/5/2022).
Sementara, distribusi STB di seluruh Indonesia baru mencapai 5 persen.
KPID Jabar juga menyoroti soal kolaborasi multiplexing dengan Pemerintah Provinsi Jabar, pemerintah kabupaten/kota, dan KPID tidak maksimal dan cenderung parsial. Menurut Adiyana, semua kebijakan tidak bisa dilakukan tanpa didasarkan pada asas gotong royong.
“Tidak didasarkan pada duduk bersama seluruh komponen yang mempunyai kepentingan untuk mensukseskan ini,” tuturnya.
Meski demikian, Adiyana memastikan analog switch off (ASO) atau peralihan TV analog ke TV digital tahap pertama akan dilaksanakan sesuai jadwal. Namun, ASO tahap pertama ini disebut dengan multiple yang sifatnya masih menunggu kesiapan distribusi STB di 12 kabupaten/kota.
“Karena ini amanat Undang-Undang 11, PP 46, Permen 11, kami melakukan semaksimal mungkin untuk mensukseskan analog switch off ini,” jelasnya.
Kepala Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Jabar Ika Mardiah menambahkan, tertundanya ASO dari jadwal semula menunjukkan pemerintah pusat sebaiknya mengevaluasi kebijakannya. Pemerintah perlu kembali memikirkan strategi yang tepat agar digitaliasi TV analog bisa dilakukan lebih cepat.
“Karena sejak menjelang 30 April kita resah juga, seandainya itu dilakukan dan pada saat itu juga krisis minyak goreng, krisis harga, kemacetan, segala macam, kemudian tidak ada siaran TV misalnya, ini akan makin meresahkan,” kata Ika. (ach/din)