Jakarta (pilar.id) – PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) terus mendorong kemudahan akses pembiayaan bagi sektor pertanian. Salah satunya, BSI memberikan fasilitas pembiayaan dengan skema subsidi resi gudang di Provinsi Aceh.
Direktur Retail BSI Ngatari menjelaskan, pembiayaan skema subsidi resi gudang merupakan komitmen perusahaan untuk mendukung program pemerintah dalam upaya membantu usaha mikro kecil menengah (UMKM), khususnya sektor pertanian.
Dengan pembiayaan tersebut, diharapkan dapat menjaga kesinambungan produksi komoditi yang berdampak pada peningkatan penghasilan dan kesejahteraan petani.
“Pembiayaan skema subsidi resi gudang dapat diakses oleh petani melalui kantor cabang BSI yang tersebar di wilayah Provinsi Aceh dengan plafond pembiayaan maksimal Rp500 juta dengan pricing setara eff 6 persen per tahun atau sama dengan program Kredit Usaha Rakyat (KUR),” kata Ngatari, di Jakarta, Selasa (4/10/2022).
Sebelumnya, pemerintah menyiapkan solusi untuk mempermudah akses pembiayaan petani melalui mekanisme Sistem Resi Gudang (SRG) Undang Undang Nomor 6/2006 tentang Sistem Resi Gudang sebagaimana diubah oleh UU Nomor 9/2011 menetapkan bahwa Resi Gudang yang diterima petani ketika menyimpan hasil panennya di suatu gudang, baik milik pemerintah atau swasta, dapat dijadikan agunan.
Dalam peraturan itu ditentukan 10 komoditas yang dapat disimpan yaitu gabah, beras, jagung, kopi, kakao, lada, karet, rumput laut, rotan dan garam dengan persyaratan mutunya masing-masing.
Petani, lanjut Ngatari, dapat memperoleh pinjaman hingga 70 persen dari nilai resi gudang. Pemerintah juga menawarkan Skema Subsidi Resi Gudang (S-SRG) yang memberikan bunga rendah kepada petani, yaitu 6 persen per tahun.
“Alhamdulillah pada tahun 2022 BSI telah mendapatkan persetujuan kuota pembiayaan resi gudang sebesar Rp10 miliar,” kata Ngatari.
Sebagai informasi, BSI Provinsi Aceh telah menyalurkan pembiayaan mikro sebesar Rp4,21 triliun dengan total lebih dari 115.000 nasabah. Pembiayaan segmen mikro tersebut tumbuh sebesar Rp375 miliar (10 persen) secara year on year (YoY) dan berhasil menyalurkan KUR Syariah sampai dengan September 2022 sebesar Rp2,13 triliun. (ach/fat)