Bandung (pilar.id) – Duta Besar RI untuk Amerika Serikat, Rosan Perkasa Roeslani mengapresiasi upaya Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil dalam menjadikan provinsi tersebut sebagai destinasi pariwisata dan investasi berkelas dunia.
KEK Lido di Kecamatan Cigombong, Jawa Barat, yang diresmikan Presiden Joko Widodo pada Maret 2023, telah menarik arus masuk investasi sebesar Rp 40 triliun dan menjadi pusat ekonomi kreatif terbesar di Asia Tenggara.
Rosan Perkasa Roeslani menyampaikan hal tersebut setelah menerima kunjungan Ridwan Kamil di Kota New York untuk menjadi pembicara dalam forum PBB mengenai Penamaan Geografis atau United Nation Group of Experts on Geographical Names (UNGEGN).
“Agenda kunjungannya ke Amerika Serikat sangat padat, tetapi tidak mengurangi kesempatan bagi kami untuk berbincang banyak hal, terutama kemajuan investasi dan destinasi pariwisata di Jawa Barat,” jelas Rosan, seperti disampaikan dalam keterangan tertulis, Minggu (7/5/2023).
Selama kunjungan tersebut, Rosan dan Ridwan membahas kemajuan investasi dan destinasi pariwisata di Jawa Barat, serta perekonomian Jawa Barat yang tumbuh sebesar 5,45 persen dan menjadi salah satu destinasi investasi menarik di Indonesia.
KEK Lido menawarkan berbagai fasilitas pariwisata dan investasi, seperti theme park, villa, waterpark, technopark, hingga kawasan untuk otomotif. Kehadiran tempat-tempat ini nantinya bisa jadi pilihan tempat berlibur bagi masyarakat, dan pada gilirannya bisa menghemat devisa negara.
Selain itu, Ridwan Kamil juga mempresentasikan pengalamannya dalam pemanfaatan Big Data Geografis untuk kebencanaan di Cianjur, Jawa Barat, di forum PBB.
Hal tersebut disambut dengan bangga oleh Rosan Perkasa Roeslani, dan ia berharap pengalaman Jabar dan aplikasi tersebut bisa memberikan kontribusi untuk masa depan dunia yang lebih baik.
Lewat laman facebooknya, Ridwan Kamil sempat menulis, sebagai gubernur, ia harus melakukan banyak hal untuk menepis problem di daerahnya, termasuk angka pengangguran. Untuk mengatasi hal ini, kata Kang Emil, salah satu yang dilakukan adalah dengan menghadirkan investasi.
“Setiap Rp 1 triliun investasi, menyediakan rata-rata 1000 lapangan pekerjaan,” katanya. Jawa Barat, lanjut dia, lima tahun terakhir selalu menjadi tujuan investasi yang tertinggi di Indonesia.
Tahun lalu Jawa Barat meraih investasi senilai Rp 175 Triliun, sehingga membuka peluang 180 ribu lowongan pekerjaan.
“Semua itu berhasil karena strategi jemput bola dan pelayanan investasi secara proaktif. Salah satunya dengan datang langsung meyakinkan para investor untuk berinvestasi ke Jawa Barat,” tulis Kang Emil.
Ini juga yang kemudian jadi alasan, ia hadir di berbagai forum bisnis di antaranya di New York. “Insya Allah, ikhtiar ini akan berbuah pada kemajuan pembangunan Jawa Barat dan penyediaan lapangan pekerjaan secara maksimal,” harap Kang Emil. (ret/hdl)