Sidoarjo (pilar.id) – Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Elestianto Dardak, melakukan tinjauan langsung di posko bencana banjir, bertempat di Kantor Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Timur di Waru, Sidoarjo pada Kamis (8/2/2024).
Kunjungan ini dilakukan Wagub Emil Dardak untuk memastikan kesiapsiagaan Pemerintah Provinsi Jawa Timur dalam menangani bencana banjir yang melanda Sidoarjo pada Senin (5/2) lalu.
Sebagai respons terhadap genangan air yang disebabkan oleh hujan lebat dan pasang air laut, Wagub Emil memaparkan bahwa pihaknya telah menggunakan drone untuk memetakan titik-titik penyebab banjir, terutama di sepanjang aliran Kali Buntung Waru hingga arah Juanda sebagai area hilir.
“Kita tadi menggunakan drone untuk meninjau titik-titik tersebut. Ditemukan titik yang bisa dibersihkan, yaitu karena ada banyak hambatan seperti enceng gondok sepanjang 7 km. Hari ini akan dimulai pembersihannya,” ungkap Emil Dardak.
Bencana banjir di Waru, Sidoarjo, merupakan kejadian pertama kalinya. Curah hujan tinggi dan pasang air laut menjadi penyebab utama terjadinya bencana ini. Meskipun genangan air mulai surut, beberapa wilayah masih terdampak, dan untuk mencegah banjir susulan, Wagub Emil menegaskan perlunya percepatan pembersihan enceng gondok.
“Identifikasi bottleneck atau sumbatan botolnya ada di situ. Kalau air laut pasang, kita tidak bisa mengantisipasi, tapi kalau sungainya kita bisa mengurangi potensi luapan atau tinggi muka air,” jelasnya.
Emil Dardak menekankan bahwa persiapan menghadapi bencana harus dilakukan tidak hanya di Sidoarjo tetapi juga di seluruh penjuru Jawa Timur, terutama di daerah rawan bencana. BPBD Jatim telah melakukan pemetaan di seluruh provinsi, khususnya di tempat-tempat yang diidentifikasi sebagai rawan banjir.
“Ada langkah antisipasi, jika banjir menyebabkan tanggul jebol, kita pastikan bahwa bronjong tersedia. Bahkan Sand Bag, karena saat ini adalah musim bencana hidrometeorologi,” tegasnya.
Selain itu, kesiapan posko pengungsian dan dapur umum juga menjadi perhatian Wagub Emil. Ia memuji kesiapan semua elemen terkait, seperti BPBD, Dinas Sosial, dan Dinas Kesehatan, yang sigap dalam menangani para korban.
“Hari ini kita juga pastikan bahwa tempat ini stand by untuk bisa mensupport kebutuhan masyarakat. Ada tempat bermain, ada dapur umum, bahkan ada tempat istirahat,” pungkasnya.
Sebagai informasi, BPBD Jatim telah menyiapkan lima lokasi pengungsian yang tersebar di Masjid Al-Matin dan Musholla Haji Rois, RT 03/RW 10, Ds. Waru, Gedung Serba Guna Bungurasih, Masjid Al Ikhlas, dan Mushollah Baiturrahman. Sebanyak 7.500 orang terdampak oleh bencana banjir, dan sebagian besar warga telah kembali ke rumah masing-masing atau mengungsi ke kerabat terdekat. (hdl)