Jakarta (pilar.id) – Coachella adalah sebuah festival musik yang selalu digelar setiap tahunnya di California, Amerika Serikat. Namun, akibat pandemi Covid-19 yang menyerang seluruh dunia, faetival ini pun ikut vakum selama 3 tahun sejak 2019.
Tahun ini, Festival musik Coachella kembali digelar. Festival ini berlangsung selama 3 hari mulai Jumat (15/4/2022) sampai Minggu (7/4/2022). Tahun ini mereka menampilkan bintang EDM Swedish House Mafia sebagia penampil utama atau headliner. Line up ini dilengkapi dengan kehadiran Billie Eilish, Harry Styles, dan The Weeknd.
Sebagai informasi, Coachella 2020 dibatalkan karena pandemi virus corona mulai mewabah di seluruh dunia, termasuk Amerika Serikat yang kasus positifnya meningkat signifikan.
Selama itu, sempat terjadi pembatalan, perombakan jajaran penampil, hingga penjadwalan ulang, termasuk untuk Coachella 2021.
Saat kembali setelah jeda tiga tahun, Coachella dianggap sebagai pelopor untuk industri musik megah yang masih bertahan setelah kemunduran akibat pandemi yang terus-menerus.
Setelah festival skala besar lainnya termasuk Lollapalooza tahun lalu memerlukan bukti vaksinasi atau hasil negatif COVID-19, Coachella mengumumkan tidak akan memerlukan tindakan mitigasi seperti itu, termasuk masker atau jarak sosial.
Festival ini diadakan sebagian besar di luar (outdoor), menyambut sekitar 125 ribu pengunjung dari dalam dan luar negeri, yang juga meramaikan penginapan dan destinasi lainnya di sekitar festival.
Namun, Coachella memastikan tetap peduli akan kesehatan pengunjung. Festival akan menyediakan dua lokasi tes COVID-19 di area festival.
Perwakilan Informasi Publik Senior untuk Departemen Kesehatan Masyarakat Riverside County, Jose Arballo, mengatakan juga akan ada fasilitas tes COVID-19 yang didukung di dekat tempat Coachella berlangsung.
“Setiap kali Anda memiliki sekelompok besar orang yang berkumpul di tempat umum, ada beberapa masalah di sana – tetapi kami berharap lebih banyak orang akan divaksinasi … dan lebih banyak orang akan memakai masker,” katanya kepada AFP.
“Jika orang merasa tidak enak badan, bahkan jika itu mungkin merugikan mereka secara finansial, kami berharap mereka bisa melupakannya (festival),” imbuhnya.
Arballo mengatakan bahwa jumlah kasus di Riverside County “meningkat dalam beberapa minggu terakhir”.
“Tapi, orang-orang tetap akan datang dari seluruh negeri dan tempat lain di dunia di mana mungkin tingkat kasusnya tidak serendah itu,” ujarnya.
Arballo juga mencatat bahwa pengujian COVID-19 mandiri di rumah yang tidak dilaporkan mungkin telah mencondongkan data tingkat kasus ke bawah, dan mengantisipasi bahwa Riverside County akan dapat menilai dampak kesehatan masyarakat festival pada pertengahan minggu depan — tepat sebelum rangkaian kedua festival.
Secara nasional, kasus COVID-19 turun tajam dari sebelumnya pada Januari tetapi baru-baru ini mulai meningkat, dengan Amerika Serikat rata-rata sekitar 38 ribu kasus sehari, menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC). (fat/antara)