Surabaya (pilar.id) – Tunas Hijau, sebuah organisasi yang bergerak di bidang lingkungan hidup dan berdiri sejak 2002, melakukan kunjungan ke kantor redaksi Beritajatim.com di Surabaya, Selasa (26/7/2022).
Di antara mereka adalah finalis Putri dan Pangeran Lingkungan Hidup 2022 tingkat Sekolah Dasar (SD), serta sejumlah orang tua murid.
Yoko Sardiyoko, salah satu wali murid mengatakan, lewat kunjungan ini anak-anak diajak untuk kenal dengan dunia jurnalistik. “Di Tunas Hijau ada tugas liputan mewawancari beberapa tokoh, jadi agenda ini juga sebagai pengenalan cara kerja wartawan,” ujarnya.
Perlu diketahui, kontes putri dan pangeran ini merupakan kompetisi tahunan Tunas Hijau. Selain itu juga dilakukan perekrutan anggota dari tingkat SD hingga SMP. Program Tunas Hijau sendiri selama ini telah berkerjasama dengan Pemerintah Kota Surabaya.
Dalam kesempatan itu, 10 finalis ini juga membawa produk hasil proyek mereka selama mengikuti kompetisi Putri dan Pangeran Lingkungan Hidup yang digelar Februari hingga saat ini.
Sepuluh finalis yang berhasil lolos dari ratusan siswa dari berbagai SD di Surabaya tersebut menyuguhkan beragam produk, mulai dari produk makanan, minuman, barang kerajinan dari barang bekas dan lainnya.
Berikut penjelasan dari kesepuluh produk yang akan terus di kembangkan terus hingga grand final yang dilaksanakan pada September 2022 mendatang.
1. Ni Luh GD KT Keyva Richie Valerina Atmaja
Menyodorkan budidaya lemon grass atau serai. Ia menyebut telah membuat beberapa produk, seperti handsanitizer, minuman, minyak urut, sambal yang bahan campurannya dari serai.
“Saya memilih bahan ini, karena mama orang Bali, ketika Nyepi sering membuat ayam betutu berbumbu serai, dari pada membeli, lebih baik menanam dan saya proses menjadi berbagai posisi produk. Dalam prosesnya, dibantu mama,” ucap siswa SDN Rungkut Menanggal 1 Surabaya ini.
2. Muhammad Raka
Membuat projek daun mint, dengan produknya berupa agar-agar daun mint, perpaduan selasih, minuman dari daun mint dengan variasi rasa jeruk lemon dan mint jahe.
“Saat ini saya menanam, merawat dan memanen 2 bulan sekali, serta sudah ada sekitar 4000 bibit daun mint,” sebut Raka yang juga tercatat sebagai siswa SDN Rungkut Menanggal 1 Surabaya.
3. Ni Luh Gede Reva Dealova Ventica Atmaja
Finalis yang juga saudara dari Keyva ini mengolah Rosella menjadi minuman, pudding, teh, dan sabun. Dalam penjelasannya, siswi kelas 6 ini mengatakan jika Rosella memiliki manfaat menghilangkan jerawat, hingga mengencangkan kulit.
4. Kevin Aditya Rakha
Siswa kelas 5 ini memanfaatkan botol bekas untuk diubah menjadi kotak pensil, sapu, hiasan dinding, dan jepit rambut. “Biasanya dapat botol-botol itu dari warung kopi saudara, jadi di warung Kopi itu banyak dipajang kreasi saya,” ujar siswa SD Perak Barat ini.
5. Jesslyn Aurelia
Dengan proyek tanaman cincaunya ia membuat produk minuman, dan puding, serta telah menanam 5 ribu cincau. Siswi kelas 5 SD Ketapang 1 ini, menjelaskan berbagai manfaat cincau, yaitu melancarkan pencernaan, menjaga daya tahan tubuh, mengobati demam, melancarkan pencernaan, membantu mengembalikan kadar gula darah.
6. Andrew Ionesta
Siswi SDN Ketabang 1 Surabaya ini mengenalkan budidaya tanaman binahong, membuat peyek, teh mehong, getas, kue lapis, klepon, beberapa jenis kue, krishong (chispy binahong).
“Alasan saya memilih Binahong, karena binahong memiliki banyak manfaat, seperti menyembuhkan luka, minuman kesehatan. Saya juga telah sosialisasi dan menanam ribuan tanaman binahong,” jelasnya.
7. Bhre Bhawana
Siswa kelas 4 mengolah sampah puntung rokok menjadi kerajinan, diantaranya, gantungan kunci, patung, vas bunga, lukisan, dan lainnya. “Caranya mudah, puntung rokok dicuci, dipisahkan 3 bagian dahulu, lalu campurkam dengan lem dan dibentuk, satu patung bisa 1 hari 1 malam,” jabar siswa SDN Pacar Keling 5 ini.
8. Rayshiva Purnomo
Menyodorkan daun sirih untuk produk olahan minuman herbal, bekress (betel krispy), bestic (betel antiseptic). “Manfaat dari daun sirih menjaga kesehatan, meningkatkan imun, mencegah kanker, melindungi gusi dan mulut, kalau Betel Krispy, bisa bertahan 1 minggu,” jelas siswa SDN Dukuh Menanggal 1 ini.
9. Revalina Fernanda
Meneganlkan proyek budidaya telang yang diolah menjadi produk minuman, stik, dan produk kecantikan. Ia menjelaskan jika dirinya terinspirasi dari gurunya yang terkena diabetes, dianjurkan oleh dokter untuk mengonsusmi minuman telang. “Saya telah bersosialisasi ke wali kota Surabaya, anggota DPRD Jatim. Ked epan saya akan mengadopsi taman anggrek untuk proyek berikutnya,” semangat siswi kelas 5 SDN Tandes Kidul 1 ini.
10. Soraya Azzahra Wisanggeni
Membuat sulam sampah dari kresek yang bisa digunakan di kehidupan sehari-hari, seperti Totebag, Slingbag, Bros dan lainnya. “Limbah kresek dicuci, dipotong menjadi tali dan dirajut. Harapannya dari produk tersebut masyarakat bisa sadar bahwa pemakaian kresek berlebihan berbahaya bagi lingkungan,” pesan siswi kelas 5 SDN Margorejo 1 ini.
Adanya kegiatan ini, memberikan dampak positif bagi anak-anak. Seperti yang dirasakan oleh Yuki Aprianova, orang tua Revalina Fernanda. Ia menyampaikan jika anaknya lebih rajin dan bertanggungjawab setelah bergabung di Tunas Hijau sejak Februari tahun ini.
“Sekarang dia lebih percaya diri dan berani kalau berbicara di depan umum, melatih publik speakingnya juga,” aku Yuki. (jel/hdl)