Magetan (pilar.id) – Sebuah kebakaran hebat terjadi pada Jumat (25/8/2023) pukul 14.00 WIB di Desa Kuwonharjo, Kecamatan Takeran, Kabupaten Magetan, Jawa Timur. Gudang milik seorang petani menjadi sasaran amukan api ini, yang berawal dari kelalaian seorang balita yang bermain dengan korek api.
Tak hanya membakar bangunan gudang, si jago merah ini juga menjalar ke kayu jati berharga dan sekitar 5 kuintal gabah yang tengah disimpan di dalamnya. Perkiraan kerugian mencapai Rp 500 juta.
Gudang yang hangus terbakar merupakan kepunyaan Sarmin (60), seorang warga setempat. Sarmin menceritakan bahwa sebelum kejadian tragis ini, cucunya bermain sendirian di gudang yang berada di sebelah rumahnya.
Diduga, sang cucu yang baru berusia 3 tahun tersebut bermain dengan korek api dan tanpa sengaja membakar kulit jagung kering yang ada di gudang. Pada saat itu, orang tua sang balita sedang berada di dapur bagian belakang rumah.
Api mulai menjalar ketika sang cucu berteriak ketakutan. Sarmin dengan cepat meminta bantuan warga di sekitar. Tanpa ragu, para tetangga yang sedang berkumpul di rumah seorang tetangga yang tengah menerima takziah langsung berbondong-bondong menuju lokasi kebakaran dan berusaha memadamkan api dengan alat-alat yang ada.
Karena api semakin meluas, warga pun menghubungi tim Pemadam Kebakaran Magetan untuk mendapatkan bantuan. Tim pemadam kebakaran segera tiba di lokasi.
Sebanyak empat unit mobil pemadam kebakaran dikerahkan, walaupun hanya dua mobil yang dapat masuk ke jalan yang sempit menuju lokasi kejadian.
Petugas pemadam kebakaran kemudian terpaksa merobohkan bagian atap gudang yang berdekatan untuk mencegah api menjalar ke bagian dapur. Beruntung, rumah utama milik Sarmin berhasil terhindar dari amukan api.
Namun, sayangnya sekitar 5 kuintal gabah hasil panen dan kayu jati yang digunakan untuk membangun rumah tidak dapat diselamatkan. Sarmin memperkirakan kerugian material mencapai Rp 500 juta.
Proses pemadaman api berhasil dilakukan dalam waktu sekitar 1,5 jam, kemudian dilanjutkan dengan upaya pendinginan.
“Saat awalnya cucu saya bermain dengan korek api, klobot kulit jagung kering itu tiba-tiba terbakar dan api pun merambat. Saya langsung meminta bantuan warga sekitar begitu mengetahui kejadian ini. Yang terbakar meliputi mesin perontok padi, ban bajak sawah, sekitar 5 kuintal gabah, dan bahkan kayu jati yang digunakan untuk membangun rumah,” ungkap Sarmin.
Ketua RT setempat, Yahmun, mengatakan bahwa warga yang mengetahui kejadian tersebut segera bersatu untuk berupaya memadamkan api dengan peralatan seadanya.
“Api sangat besar, bahkan mencapai pohon di sekitar. Jika warga tidak sigap, mungkin api akan menjalar ke rumah utama Pak Sarmin. Untungnya rumah utama tidak terkena dampak api,” katanya.
Jarot Eka, Kasi Pencegahan Damkar Magetan, menambahkan bahwa pihaknya telah menangani kebakaran ini. Dia mengimbau masyarakat untuk selalu waspada terhadap potensi kebakaran.
“Banyak kebakaran bangunan terjadi karena kelalaian. Kami menghimbau agar orang tua selalu mengawasi anak-anak, terutama dalam hal sumber api. Pastikan anak-anak menjauh dari sumber api untuk mencegah bahaya. Di musim kemarau seperti sekarang, angin kencang dapat membuat api dengan mudah menjalar,” ujarnya. (fat/ted)