Cianjur (pilar.id) – Bencana alam kembali terjadi di Indonesia. Kali ini, bencana yang terjadi berupa gempa yang mengguncang wilayah Cianjur, Jawa Barat dan sekitarnya. Akibat gempat tersebut, sudah ada 14 orang yang dinyatakan jadi korban meninggal dunia dan belasan lainnya mengalami luka-luka.
Menurut keterangan dari Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Prof Dwikorita Karnawati, gempa yang terjadi di Cianjur tidak hanya terjadi sebanyak satu kali. Namun, gempa tersebut telah menyebabkan adanya 25 kali gempa susulan dengan berkekuatan 4 magnitudo, dan yang terkecil 1,8 magnitudo.
“Masyarakat diimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan,” kata Dwikora, Senin (21/11/2022).
Seperti dikutip dari Twitter resmi BMKG, gempa pertama terjadi di kedalaman 10 kilometer, Senin (21/11/2022), pukul 13:21:10 WIB. Gempa tersebut dirasakan di Kota Cianjur dengan skala intensitas V-VI MMI, sedangkan di Garut dan Sukabumi skalanya IV-V MMI.
Sementara Cimahi, Lembang, Kota Bandung, Cikalong Wetan, Rangkasbitung, Bogor, dan Bayah skala intensitasnya III MMI. Getaran juga terasa di Rancaekek, Tangerang, Jakarta, Depok. Di daerah tersebut, getaran dirasakan dengan skala intensitas II-III MMI.
“Artinya, getaran dirayakan nyata di dalam rumah, terasa seakan-akan ada truk berlalu,” kata dia.
BMKG juga melaporkan, hingga saat ini sudah terdapat laporan kerusakan seperti rumah dan toko. Selain itu, ada tanah longsor di wilayah Cianjur akibat dari gempa tersebut.
Dwikorita meminta agar masyarakat memastikan rumah dalam kondisi baik atau rusak. Bila sudah dipastikan, masyarakat diminta untuk segera menghindar dari bangunan yang rusak tersebut.
Sementara itu, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto mengatakan, hingga saat ini korban jiwa akibat gempa di Kabupaten Cianjur sebanyak 14 orang meninggal dunia. Kemudian sebanyak 17 orang warga lainnya luka-luka.
Untuk kerugian materiil, terdapat 7 rumah , 1 unit pondok pesantren, 1 unit RSUD Cianjur, 3 unit gedung pemerintahan, 1 unit fasilitas pendidikan, 1 unit sarana ibadah, 1 unit toko, dan 1 unit cafe mengalami kerusakan. Dampak gempa tersebut juga membuat 4 rumah di wilayah Bogor mengalami kerusakan.
“7 unit rumah rusak berat, dan 1 pondok pesantren rusak berat,” kata Suharyanto. (ach/fat)