Surabaya (pilar.id) – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa meminta beberapa wilayah di Jawa Timur yang prosentase vaksinasi dosis 2 baik umum maupun lansia serta dosis 3 (booster) dan vaksinasi anak masih rendah, segera melakukan percepatan.
Hal ini sangat penting mengingat 92 persen kasus kematian di Jatim akhir akhir ini adalah kasus komorbid, lansia dan lebih dari separuh belum tervaksinasi penuh.
“Data per 22 Februari saat ini, dari kasus yang tekonfirmasi 94.92 persen pasien yang dirawat rerata bergejala ringan dan pasien tidak memiliki gejala (OTG), 5 persen bergejala sedang dan tercatat 0.8 persen bergejala berat. Ini membuktikan bahwa disinilah vaksinasi dan prokes ketat mampu menekan munculnya gejala berat akibat Covid-19 ,” kata Khofifah.
Pada kesempatan yang sama, Khofifah memaparkan, berdasarkan Instruksi Mendagri (Inmendagri) Nomor 12 Tahun 2022 tentang PPKM Berlevel di Jawa-Bali menyebutkan bahwa ada 15 kabupaten dan kota di Jatim yang masuk dalam Kategori PPKM Level 2, sementara 22 kabupaten dan kota masuk dalam Kategori PPKM Level 3 dan 1 Kota masuk dalam kategori PPKM Level 4.
Lebih detilnya, kabupaten dan kota kategori PPKM level 2 (dua) yaitu Kabupaten Trenggalek, Kabupaten Ponorogo, Kabupaten Pacitan, Kabupaten Ngawi, Kabupaten Magetan, Kabupaten Madiun, Kota Blitar, Kabupaten Blitar, Kabupaten Banyuwangi, Kabupaten Tuban, Kabupaten Sumenep, Kabupaten Probolinggo, Kabupaten Pasuruan, Kabupaten Pamekasan, dan Kabupaten Jember.
Sedangkan untuk kabupaten dan kota level 3, yaitu Kabupaten Tulungagung, Kabupaten Situbondo, Kabupaten Sidoarjo, Kabupaten Lumajang, Kota Surabaya, Kota Probolinggo, Kota Mojokerto, Kota Malang, Kota Kediri, Kota Batu, Kabupaten Kediri, Kabupaten Jombang, Kabupaten Bondowoso, Kabupaten Sampang,Kabupaten Nganjuk, Kabupaten Mojokerto, Kabupaten Malang, Kabupaten Lamongan, Kota Pasuruan, Kabupaten Gresik, Kabupaten Bojonegoro, Kabupaten Bangkalan. Dan untuk yang level 4 (empat) yakni Kota Madiun.
Terkait kondisi PPKM berlevel tersebut, Khofifah meminta bupati/walikota bersama Forkopimda dan seluruh elemen strategis untuk memperkuat testing, treatment, dan tracing (3T), serta memperketat pelaksanaan Protokol kesehatan dan vaksinasi.
“Mohon pengetatan protokol kesehatan dan vaksinasi terus dikawal dengan baik. Mari kita sama sama menjaga transmisi yang terjadi agar kasus Covid-19 tetap terkendali,” pungkasnya. (ade/hdl)