Semarang (pilar.id) – Jawa Tengah memiliki kekayaan alam berupa gunung-gunung tinggi yang tersebar di kawasan Utara, Tengah, hingga Selatan.
Gunung-gunung tinggi di Jawa Tengah sebagian berstatus masih aktif, dan sebagian tidak.
Tentu gunung-gunung tinggi di Jawa Tengah itu punya potensi sumber daya alam yang luar biasa.
Selain potensi sumber daya alam, tentu menyimpan rekam jejak sejarah dan budaya yang terus menjejak sampai sekarang.
Salah satu gunung tinggi di Jawa Tengah yang punya potensi alam luar biasa dan masih aktif yakni Gunung Merapi.
Gunung Merapi, merupakan ancala paling aktif di Jawa Tengah bahkan di Pulau Jawa.
Gunung Merapi terus memberikan kehidupan bagi warga di area kaki gunung dan Jawa Tengah khususnya.
Seperti lahar dingin yang menjadi batu dan pasir, menjadi komoditas dan dikirim untuk menjadi bahan bangunan di provinsi ini.
Beberapa gunung tinggi di Jawa Tengah, misalnya Slamet, Sumbing, Sindoro, Merbabu, Ungaran, Lawu, dan lainnya.
Namun tahukah? ternyata ada satu Gunung Purba besar di Jawa Tengah yang masih aktif dan punya potensi alam luar biasa.

Gunung Purba yang masih aktif itu bernama Dataran Tinggi Dieng, di Kabupaten Wonosobo, dan Banjarnegara, Jawa Tengah.
Datara Tinggi Dieng terletak di ketinggian 2.093 meter dari atas permukaan laut (MDPL).
Kawasan ini sangat subur karena terletak di kawasan gunung vulkanik yang masih aktif sekaligus dikelilingi gunung-gunung besar di Jawa Tengah, di antaranya adalah Gunung Sindoro, Gunung Sumbing, dan Gunung Prau.
Melansir laman Bumi Pelestarian Pusaka Indonesia (BPPI),Ahad 16 April 2023, Kawasan Dataran Tinggi Dieng merupakan sebuah kawasan gunung purba yang meletus beribu-ribu tahun yang lalu.
Dari letusan itu membentuk gunung-gunung kecil yang mengelilingi Kawasan Dataran Tinggi Dieng, seperti Gunung Bismo, Seroja, Binem, Pangonan, Pagerkandang, Telogo Dringo, Pakuwaja, Kendil, Kunir dan Prambanan.
Ada beberapa kawah di Kawasan Dataran Tinggi Dieng, terdiri atas Kawah Sikidang, Kawah Kumbang, Kawah Sibanteng, Kawah Upas, Telogo Terus, Kawah Pagerkandang, Kawah Sipandu, Kawah Siglagah dan Kawah Sileri.
Adapun Nama Dieng berasal dari kata Bahasa Kawi: “di” yang berarti “tempat” atau “gunung” dan “Hyang” yang bermakna (Dewa).
Dengan begitu, Dieng berarti daerah pegunungan tempat para dewa dan dewi bersemayam.
Ada pula teori lain menyatakan, nama Dieng berasal dari bahasa Sunda (“di hyang”) karena diperkirakan pada masa pra Medang (sekitar abad ke-7 Masehi) daerah itu berada dalam pengaruh politik Kerajaan Galuh.
Sejarah Budaya
Masih melansir laman BPPI, Kawasan Dataran Tinggi Dieng mempunyai nilai sejarah yang tinggi, di antaranya berdirinya candi-candi di wilayah itu.
Banyak peninggalan arkeologi berupa candi-candi yang tersebar, seperti Candi Arjuna, Candi Bima, Candi Sembadra, Gatotkaca dan lain-lain.
Candi Arjuna terletak di tengah kawasan Candi Dieng, terdiri dari 4 empat candi yang berderet memanjang arah utara-selatan.
Candi Arjuna berada di ujung selatan, kemudian berturut-turut ke arah utara adalah Candi Srikandi, Candi Sembadra dan Candi Puntadewa.
Kemudian tepat di depan Candi Arjuna, terdapat Candi Semar.
Keempat candi di komplek ini menghadap ke barat, kecuali Candi Semar yang menghadap ke Candi Arjuna.
Kelompok candi ini dapat dikatakan yang paling utuh dibandingkan kelompok candi lainnya di kawasan Dieng.
Nilai Budaya
Kawasan Dataran Tinggi Dieng juga masih menyimpan nilai budaya kental yang masih dilangsungkan masyarakatnya hingga sekarang.
Salah satunya pemotongan rambut gimbal, biasanya pada momen Dieng Culture Festival setiap tahunnya.
Di sisi kesenian ada atraksi seni budaya yang sampai saat ini masih banyak ditemui antara lain Tari Lengger, Tari Rampak Yaksa.
Sumber Daya Alam
Di Kawasan Dataran Tinggi Dieng punya pertanian dengan konsep terasering, dengan tanaman sayur mayur, seperti, Kentang, Kol, dan lainnya.
Namun Dieng ternyata punya permasalahan lingkungan, yakni hilangnya pohon-pohon besar akibat perambahan lahan untuk pertanian kentang.
Di sisi lain Kawasan Dataran Tinggi Dieng menjadi persebaran flora dan fauna sebagai kawasan lindung.
Dieng juga menyimpan potensi panas bumi yang luar biasa. (daz)