Jakarta (pilar.id) – Rencana pemerintah yang ingin memberikan subsidi terhadap pembelian motor dan mobil listrik mendapat kecaman keras dari Fraksi PKS yang ada di DPR RI.
PKS menilai bahwa subsidi pembelian motor dan mobil listrik hanya akan dinikmati oleh kalangan ekonomi menengah ke atas. Sehingga, akan melukai rasa keadilan masyarakat.
Selain itu, PKS juga menagih janji dari pemerintah yang berjanji akan menurunkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) jika harga minyak dunia turun menjadi USD75 per barel. Namun, janji tersebut masih belum direalisasi meski harga minyak dunia saat ini terus mengalami penurunan dan telah mencapai angka USD70 per barel
“Ini kan paradoks. Subsidi untuk masyarakat menengah dan atas jor-joran, sementara subsidi untuk masyarakat yang tidak mampu malah ditahan-tahan,” kata Wakil Ketua FPKS DPR RI Mulyanto, di Jakarta, Senin (19/12/2022).
Mobil dan motor listrik, lanjut Mulyanto, relatif digunakan oleh masyarakat kelas menengah dan atas yang notabene tidak membutuhkan subsidi. “Yang butuh subsidi adalah masyarakat yang tidak mampu untuk membeli komoditas pupuk, listrik, BBM, dan lainnya,” tegas Mulyanto.
Mulyanto mengecam sikap tidak adil Pemerintah dalam mengalokasikan dana subsidi. Pemerintah dinilai sangat mudah menggelontorkan subsidi triliunan rupiah kepada masyarakat mampu.
Sementara untuk masyarakat kecil, anggaran subsidi dipirit-pirit. “Itu pun masih dikeluhkan dan terus dikurangi jumlahnya,” sindirnya.
Terkait subsidi bahan bakar minyak (BBM) misalnya, pemerintah terkesan berat membantu masyarakat. Bahkan, pemerintah selalu mempermasalahkan subdidi BBM.
Padahal harga minyak dunia terus turun jauh di bawah angka asumsi makro Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
“Namun mana realisasinya? Harga minyak dunia yang dilaporkan WTI akhir-akhir ini sudah mencapai USD 70 per barel. Sementara, asumsi APBN kita sebesar USD 100 per barel,” sambung dia.
Mulyanto menilai sikap pemerintah tersebut tidak pro rakyat. Bahkan, ia menganggap sikap tersebut jauh dari ruh sila kelima Pancasila, yakni keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Sebelumnya, Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita menyampaikan, pemerintah akan memberikan subsidi untuk pembelian mobil listrik baru sebesar Rp80 juta dan untuk mobil listrik berbasis hybrid Rp40 juta.
Pemerintah juga akan memberikan untuk pembelian motor listrik baru sebesar Rp8 juta dan untuk konversi mesin motor lama ke mesin listrik Rp5 juta. (ach/fat)