Surabaya (pilar.id) – Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, terus menguatkan hubungan silaturahim dengan berbagai elemen masyarakat. Seperti Kamis (18/5/2023) lalu, ia bertemu dengan pengurus dan anggota Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Provinsi Jawa Timur di Aula Ponpes Sabilurrosyidin Annur Surabaya.
Forum yang bertema ‘Membangun Silaturrahim, Menguatkan Ukhuwah Meneguhkan Tegaknya Negara Kesatuan Republik Indonesia’ ini menjadi acara istimewa karena tidak hanya dihadiri oleh warga LDII, tetapi juga dihadiri oleh perwakilan dari berbagai organisasi masyarakat dan lintas umat beragama.
Dalam kesempatan itu Gubernur Khofifah menjelaskan bahwa proses silaturahim yang terus terjalin dengan intensitas seperti ini akan membantu mengurangi perbedaan pendapat, yang dapat berdampak negatif. Perbedaan pendapat adalah hal yang wajar dalam sebuah demokrasi, tetapi harus tetap dijaga dalam kerangka persatuan dan persaudaraan.
Gubernur perempuan pertama Jawa Timur ini menyatakan bahwa proses ini sangat penting bagi negara yang memiliki keberagaman yang luar biasa. Di sisi lain, Khofifah menambahkan bahwa salah satu tugas penting bagi bangsa Indonesia adalah menjaga dan memperkuat persatuan.
“Persatuan adalah nomor satu, nomor dua, dan nomor tiga. Ketika kita bersatu meskipun dalam perbedaan pendapat, kita akan menjadi bagian yang saling memahami dan tetap menghormati serta menghargai satu sama lain, sehingga tercipta ketentraman, ketenangan, dan keamanan,” jelasnya.
Hal ini dibuktikan oleh Gubernur Khofifah dengan data indeks kerukunan umat beragama di Jawa Timur pada tahun 2021, yang mencapai skor 77,8. Penilaian ini dilakukan setiap empat tahun sekali.
“Pada tahun 2021, skor kerukunan umat beragama di Jawa Timur, baik internal maupun antar umat beragama, mencapai 77,8. Ini merupakan skor tertinggi di antara provinsi-provinsi di Pulau Jawa dan lebih tinggi dari skor nasional. Skor ini menunjukkan bahwa masyarakat Jawa Timur memiliki tingkat kerukunan yang tertinggi di Pulau Jawa dan di atas rata-rata nasional,” ungkapnya.
Gubernur Khofifah menyebut hal ini sebagai modal sosial yang luar biasa dalam membangun persatuan dan kesatuan antar masyarakat.
“Artinya, semua elemen strategis memberikan penghargaan atas upaya ini. Jadi, perbedaan pendapat di antara kita, InsyaAllah, akan menjadi rahmat dan kebaikan bersama,” tambah Gubernur Khofifah.
Mantan Menteri Sosial RI ini juga berharap bahwa hal ini akan menjadi modal bagi masyarakat untuk semakin mempererat tali silaturahim karena proses ini terus berlangsung.
“Teruslah menjalin rasa saling menyambung dan saling mendoakan, karena kita semua ini bersaudara,” imbuhnya.
Selain itu, Gubernur Khofifah dalam kesempatan tersebut mengajak pimpinan LDII untuk menguatkan dakwah bil maal. Menurutnya, hal ini perlu diperkuat agar bersama-sama dapat mempercepat terwujudnya kesejahteraan masyarakat.
Gubernur Khofifah juga menyampaikan terima kasih atas semua kontribusi LDII Jawa Timur dalam bidang ekonomi, pendidikan, dan sosial keagamaan. (hdl)