Jakarta (pilar.id) – Menyongsong Pemilihan Presiden (Pilpres) dengan satu putaran di Indonesia dapat menjadi solusi hemat anggaran negara hingga Rp27 triliun. Pernyataan ini disampaikan oleh Direktur Eksekutif Indo Barometer, Muhammad Qodari, dalam acara Ngobrol Bareng (Ngobar) Biru Ceria-02 bertajuk ‘Spirit Perjuangan Pilpres Sekali Putaran’ di Rumah Besar Relawan Prabowo-Gibran, Jakarta, pada Kamis (4/1/2024).
Menurut Qodari, anggaran yang dapat dihemat tersebut dapat dialokasikan untuk kepentingan masyarakat, seperti subsidi pendidikan dan subsidi pupuk. Dengan implementasi satu putaran, Qodari meyakini bahwa ini akan memberikan dampak positif bagi Bangsa Indonesia.
“Data yang saya dapatkan, anggaran yang bisa dihemat sebanyak Rp27 trilun. Itu bisa untuk subsidi pendidikan, subsidi pupuk dan lainnya,” ujar Qodari.
Beliau menilai bahwa Pilpres satu putaran memiliki potensi dampak positif, terutama karena hasil survei menunjukkan elektabilitas pasangan Prabowo-Gibran unggul signifikan dari dua pasangan capres lainnya.
“Untuk menuju sekali putaran tinggal geser 5 persen. Menggesernya ketahuan, temen temen sesama pendukung Pak Jokowi. Kedua, kita waspada kalau ada provokasi jangan dilayani,” tambah Qodari.
Sementara itu, Wakil Ketua Dewan Pakar Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Budiman Sudjatmiko, menyatakan bahwa Pilpres satu putaran menjadi suatu keharusan di tengah ketidakpastian kondisi geopolitik dunia pada tahun 2024. Budiman menekankan bahwa beberapa negara besar saat ini juga sedang melaksanakan pemilihan umum (pemilu), yang berpotensi memengaruhi geopolitik dunia.
Dengan mempertimbangkan pengalaman Prabowo Subianto, Budiman yakin bahwa Prabowo dapat memberikan kepastian terhadap masa depan Indonesia di dunia internasional dan mampu mengantisipasi berbagai potensi gangguan keamanan.
“Kita juga harus tahu di dunia ada puluhan negara yang mau pemilu, ada Pemilu Taiwan, Pemilu Rusia, Pemilu Amerika, Inggris, dan India. Karena itu, kita tidak boleh meraba-raba dengan ketidakpastian. Maka, Pak Prabowo punya pengalaman itu,” papar Budiman. (hen/hdl)