Jakarta (pilar.id) – Provinsi DKI Jakarta saat ini sudah masuk Pelaksanaan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 2. Artinya, kondisi pandemi covid di Ibu Kota ini sekarang sudah mulai terkendali.
Mengingat kondisi terabut, Pemprov DKI pun berencana untuk segera menggelar Pembelajaran Tatap Muka (PTM) 100 persen di sekolah yang ada di wilayahnya. Jika sesuai dengan rencana, maka PTM 100 persen ini akan dimulai pada 1 April 2022 mendatang.
Bahkan, Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria menyebut infrastruktur di Jakarta untuk menggelar PTM 100 persen telah siap.
“Kalau melihat levelnya Jakarta, kan sudah memungkinkan. Infrastruktur dan lain-lainnya enggak ada masalah (dilakukan PTM 100 persen),” kata Riza di Balai Kota Jakarta, Selasa (29/3/2022) malam.
Oleh karena itu, lanjut Riza, saat ini tinggal menunggu kepastian kapan PTM 100 persen bisa dilaksanakan. Sebenarnya, kata Riza, ada usulan PTM 100 persen pada 1 April 2022 dan belum diputuskan sampai saat ini.
“PTM 100 persen ini belum diputuskan kapan. Ada yang mengusulkan memang 1 April. Nanti kita akan segera putuskan dalam beberapa hari ini,” kata Riza.
Sebelumnya, DPRD DKI Jakarta minta jenjang pendidikan anak usia dini (PAUD) untuk dikecualikan dari PTM 100 persen saat kebijakan tersebut resmi diterapkan di Jakarta pada tanggal 1 April 2022.
Ketua Komisi E DPRD DKI Jakarta Iman Satria menyebutkan bahwa rekomendasi tersebut disampaikan oleh pihaknya dalam Rapat Kerja Komisi E bersama Dinas Pendidikan DKI Jakarta pada Senin (28/3/2022), yang juga merekomendasikan untuk jenjang SD, SMP, dan SMA diberikan keleluasaan untuk menggelar pembelajaran tatap muka 100 persen.
“Resminya PTM 100 persen adalah 1 April 2022, kemudian rekomendasi dari Komisi E, PAUD jangan dahulu 100 persen, jenjang lain boleh asal izin orang tua,” tutur Iman saat dihubungi pewarta di Jakarta, Selasa.
Rekomendasi ini, kata Iman, karena peserta didik PAUD yang masih terlalu kecil sehingga dianggap lebih sulit untuk dikontrol.
Kendati demikian, dia menegaskan bahwa PAUD tidak harus ditutup. “Jadi, ganti-gantian, bukan ditutup 100 persen, melainkan bergilir, ya,” katanya. (fat/antara)