Surabaya (www.pilar.id) – Meraih gelar Puteri Pendidikan Indonesia tak hanya jadi kebanggaan, tetapi juga jadi tanggung jawab yang harus diemban dengan baik. Apalagi bagi Firda Iragama Wessels, lulusan terbaik Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga dan kandidat PhD Universiteit Leiden.
“Tentu harus mencontohkan hal-hal yang baik,” kata Firda setelah berturut-turut terpilih menjadi Puteri Pendidikan Jawa Timur, kemudian Puteri Pendidikan Indonesia pada 7 Oktober 2021 lalu.
Saat menerima predikat ini, ia sempat tak menyangka bahwa ia akan menjuarai beauty pageant tingkat nasional. “Sempat nggak nyangka, karena peserta disana sangat kompeten dari background masing-masing, sudah berpengalaman dan memiliki banyak prestasi,” ungkapnya.
Padahal jika dilihat, sosok Firda sebetulnya memiliki latar belakang yang tak kalah. Mengingat dokter ini pernah bergabung dalam program internship in KIT and VUmc Amsterdam di Belanda pada tahun 2021, jadi tim peneliti Covid-19 FK Unair – RSUD Dr Soetomo Surabaya, dan lulusan terbaik FK Unair 2012, DM Patklin 2 dengan IPK 4.00.
Dengan gelar ini, Firda kemudian berencana untuk menjalankan visinya sebagai edukator di bidang kesehatan. “Karena saya rasa saat ini masih belum ada ya, lulusan pageant yang fokus ke edukasi kesehatan. Maka dari itu saya ingin mengawalinya dengan gelar yang saya miliki sekarang,” paparnya.
Salah satu poin penilaian dalam pemilihan Putera dan Puteri Pendidikan Indonesia adalah advokasi. Yaitu bagaimana seorang putri pendidikan bisa menjalankan program-program untuk edukasi ke masyarakat.
Karena background Firda adalah kesehatan, fokus advokasinya pun di bidang edukasi kesehatan. Ada tiga program dari berbagai platform yang ia kembangkan. Pertama adalah edukasi melalui sosial media instagram yakni Tanya Ke Dokter.
Melalui ini, Firda membuatkonten edukasi kesehatan umum yang biasa menjadi pertanyaan masyarakat. Di sini dia juga melakukan bincang interaktif dari dokter membahas suatu topik tertentu.
Selanjutnya adalah Bincang Pendidikan (Bidik). Di mana di Bidik. Masih sama di Instagram, dia ingin menjadi penengah yang mempertemukan masyarakat dengan pembuat kebijakan untuk berdiskusi mengenai isu-isu di dunia Pendidikan. Dengan itu dia berharap, ada kesepahaman dari dua belah pihak.
Dan terakhir adalah Aplikasi Promilku yang bisa diunduh gratis melalui google play. Aplikasi ini ditujukan untuk ibu hamil agar bisa mengukur kebutuhan nutrisi yang baik dan benar. Aplikasi ini lahir karena keprihatinan Firda terhadap ibu hamil di Indonesia yang masih banyak percaya mitos dan ibu kekurangan gizi.
Akibatnya, saat dilahirkan, bayi kekurangan berat badan. Menjadi health educator atau edukator di bidang kesehatan adalah motivasi terbesar Firda mengikuti ajang Putra & Putri Pendidikan Indonesia.
“Karena harus ada platform di mana orang bisa melihat kita. Gak mungkin orang bisa bicara ke kita, mengikuti apa yang kita omongkan kalau kita bukan siapa-siapa. Tidak melakukan apa-apa. Jadi saya harap melalui gelar ini advokasi kesehatan saya lebih bisa berjalan,” terang Firda. (ade)