Jakarta (pilar.id) – Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian, terus mendorong pemerintah daerah (pemda) untuk mempercepat realisasi belanja Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). Serapan anggaran yang baik, akan menjaga pertumbuhan ekonomi Indonesia di atas 5 persen.
“Oleh karena itu semua daerah harus bergerak bersama-sama,” kata Tito, Selasa (16/8/2022).
Tito mengungkapkan, pencapaian realisasi belanja itu sangat berpengaruh terhadap jumlah uang yang beredar di masyarakat. Menurutnya, dengan bergulirnya uang di masyarakat, maka hal itu akan memperkuat daya beli masyarakat. Dengan begitu, diharapkan sektor swasta yang terdampak covid-19 akan terstimulus untuk bangkit.
“Harus ada upaya untuk memotivasi dan membangkitkan mereka (swasta), caranya dengan adanya uang yang beredar. Nah, kemudian kita lihat bahwa di pusat dan di daerah semua harus bergerak bersama-sama. Presiden selalu mengevaluasi setiap bulan berapa serapan anggaran di kementerian/lembaga,” terangnya.
Ia menjelaskan, Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) juga membantu Pemda untuk meningkatkan realisasi belanja tersebut. Hal itu dilakukan dengan menurunkan tim pada daerah-daerah yang serapan anggarannya masih rendah.
Bahkan, tahun lalu Mendagri sampai mengirimkan surat kepada 19 gubernur yang berisi teguran sekaligus permintaan untuk mempercepat realisasi belanja.
Tito pun merinci beberapa kendala yang dihadapi Pemda terkait rendahnya serapan anggaran. Pertama, kata dia, disebabkan keterlambatan dalam membuat laporan pada sistem keuangan yang dibuat pemerintah. Kedua, perencanaan yang tidak matang. Ketiga, problem keterlambatan dalam melakukan pelelangan.
“Banyak temuan-temuan yang kami lihat mengenai realisasi belanja (seperti itu),” jelas Tito. (her/beq)