Surabaya (pilar.id) – Hari Raya Idul Adha adalah momen yang sangat berharga. Selain jadi kesempatan untuk meneladani Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail, Idul Adha biasanya juga jadi hari istimewa menikmati daging kurban, yang nanti akan diolah menjadi banyak jenis makanan.
Lailatul Muniroh, SKM, MKes, Dosen Program Studi Gizi di Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Airlangga (UNAIR), mengungkapkan pentingnya masyarakat untuk dapat memilih dan membedakan daging kurban yang berkualitas.
Bagaimanapun, makanan yang dikonsumsi akan berdampak pada kesehatan tubuh kita sendiri. “Perhatikan warna, tekstur, dan aroma. Daging yang berkualitas umumnya memiliki warna merah muda atau merah terang, tekstur kenyal dan elastis, serta tidak memiliki aroma yang tidak sedap,” jelasnya, Selasa (27/6/2023).
Menurutnya, selain kondisi fisik daging, ada beberapa faktor lain yang perlu diperhatikan, termasuk kondisi hewan sebelum disembelih, proses penyembelihan, dan penanganan setelahnya.
Dalam proses penyembelihan, penting dilakukan oleh orang yang kompeten dan berpengalaman, serta sesuai dengan tata cara Islami.
“Hewan kurban harus dalam kondisi sehat, bebas dari penyakit, dan tidak memiliki cacat. Pastikan hewan tersebut memiliki kondisi fisik yang baik, seperti berat badan yang mencukupi, bulu yang bersih dan rapi, serta tidak terlihat lemah atau sakit,” tambahnya.
Lailatul juga memberikan pesan agar pembelian hewan kurban atau pelaksanaan penyembelihan dilakukan oleh pihak yang sudah memiliki kompetensi.
Hal ini tidak hanya terkait dengan aspek teknis penyembelihan dan perawatan, tetapi juga berhubungan dengan prinsip syariat, karena berkurban bukan sekadar menyembelih hewan, melainkan juga merupakan bentuk ibadah. Dengan mempercayakan kepada ahli, kita dapat merasa lebih tenang.
“Pilihlah sumber daging kurban yang terpercaya dan memiliki reputasi baik. Pastikan hewan kurban berasal dari tempat yang dijaga dengan baik dan diurus secara profesional,” tutupnya. (ang/hdl)