Semarang (pilar.id) – Habib Syekh Baabud menjelaskan mengenai urutan menu buka puasa yang disunahkan Nabi Muhammad SAW.
Habib Syekh Baabud menjelaskan, jangan sampai salah mengerti mengenai konsep ‘berbukalah dengan yang manis’, nah begini urutan menu buka puasa yang disunahkan nabi Muhammad SAW.
Habib Syekh Baabud melalui akun Instagram @habibsyekh_baabud ada penjelasan yang lebih rinci sunah buka puasa dengan yang manis yang diajarkan nabi Muhammad SAW.
“Kadang-kadang masyarakat kalau ada kurma justru memilih air putih dahulu,” kata Habib Syekh Baabud.
Menurut Habib Syekh Baabud, bila mengikuti sunnah Nabi Muhammad SAW ada perbedaan antara makanan manis alami atau sudah tersentuh api.
Begini Urutan menu buka puasa yang disunnahkan Nabi Muhammad SAW;
- Kurma Ruthob dimakan dengan jumlah ganjil, (apabila tidak ada maka selanjutnya konsumsi nomor dua)
- Kurma muda (kalau tidak ada pakai nomor tiga)
- Kurma kering (Kalau tidak ada lagi maka pakai nomor empat di bawah)
- Air Zamzam (Kalau tidak ada konsumsi nomor lima)
- Air putih biasa
Apabila runtutan menu di atas tidak ada maka dahulukan makanan jenis ‘Hulwu” artinya makanan manis yang tidak tersentuh oleh api.
“Pakai ‘Hulwu’ manis tapi tak tersentuh api seperti madu atau buah buahan,” ujar Habib Syekh Baabud.
Kemudian sesudah makanan jenis ‘Hulwu’ selanjutnya ‘Halwa’.
“Lalu ‘Halwa’ manis tapi tersentuh api misal kolak, atau teh. Ini urutan menu buka puasa yang terakhir,” kata Habib Syekh Baabud..
Maka, kata Habib Syekh Baabud agar umat mengerti makanan manis seperti apa yang disunnahkan nabi Muhammad untuk berbuka puasa.
“Manis itu dahulu mana Hulwu atau Halwa? Dahulu mana kolak sama air putih? Air putih dahu,” jelas Habib Syekh Baabud.
Demikian penjelasan Habib Syekh Baabud mengenai makanan buka puasa mana yang didahulukan sesuai sunah Nabi Muhammad SAW. (daz)