Jakarta (pilar.id) – Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan, fundamental ekonomi Indonesia sangat baik di tengah perekonomian dunia yang sedang bergolak. Namun, dia mengingatkan semua pihak agar tetap waspada dan hati-hati dalam mengelola perekonomian.
“Agenda-agenda besar bangsa harus kita lanjutkan untuk meraih Indonesia Maju,” kata Jokowi dalam pidato kenegaraanya dalam Sidang Tahunan MPR di Jakarta, Selasa (16/8/2022).
Jokowi menyampaikan, inflasi berhasil dikendalikan di kisaran 4,9 persen. Angka ini jauh di bawah rata-rata inflasi ASEAN yang berada di sekitar 7 persen.
“Jauh di bawah inflasi negara-negara maju yang berada di sekitar 9 persen,” lanjutnya.
Di sisi lain, sampai pertengahan 2022 ini, Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) mengalami surplus sebesar Rp106 triliun. Karena itu, pemerintah mampu memberikan subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM), LPG, dan listrik dengan total sebesar Rp502 triliun di 2022 ini.
“Subsidi ini untuk menekan harga BBM di masyarakat agar tidak melambung tinggi,” katanya.
Selain itu, ekonomi berhasil tumbuh positif sebesar 5,44 persen pada kuartal II 2022. Neraca perdagangan juga mengalami surplus selama 27 bulan berturut-turut, dan pada semester I 2022 ini surplusnya mencapai Rp364 triliun.
“Capaian tersebut patut kita syukuri,” kata dia.
Jokowi juga menyinggung soal usaha mikro kecil menengah (UMKM) yang harus terus didukung agar bisa segera naik kelas. Digitalisasi ekonomi telah melahirkan 2 decacorn dan 9 unicorn terus didorong untuk membantu pemberdayaan UMKM.
“19 juta UMKM telah masuk dalam ekosistem digital dan ditargetkan sebesar 30 juta UMKM akan masuk ekosistem digital pada tahun 2024,” kata dia. (ach/beq)