Jakarta (pilar.id) – Presiden Joko Widodo (Jokowi) kembali mengunjungi lokasi gempa bumi di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. Pada kesempatan tersebut, ia menginstruksikan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, untuk segera membangun kembali fasilitas pendidikan dalam waktu 3 bulan.
“Saya tadi sudah perintahkan ke Menteri PU untuk yang sekolah dasar ini selesai, tiga bulan harus selesai karena anak-anak harus belajar,” kata Jokowi, Kamis (8/12/2022).
Berdasarkan data Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Cianjur, gempa bumi berkekuatan magnitudo (M) 5,6 itu telah merusak 53.408 rumah. Selain itu, terdapat sejumlah infrastruktur juga mengalami kerusakan, antara lain 540 fasilitas pendidikan atau sekolah, 272 tempat ibadah, 18 fasilitas kesehatan (faskes), dan 18 gedung atau kantor.
“Kerusakan rumah, fasilitas pendidikan, fasilitas kesehatan memang yang paling parah di Cugenang,” kata Jokowi.
Jokowi mengatakan, saat ini pemerintah akan fokus pada kegiatan pembangunan kembali rumah dan fasilitas-fasilitas umum yang rusak. Untuk rumah dan fasilitas umum yang berada di zona merah, pemerintah akan merelokasi bangunan tersebut ke tempat yang lebih aman. “Kalau di zona merah memang harus. Lokasinya untuk relokasi sudah kita siapkan dan sudah dibangun,” kata dia.
Pada kesempatan yang sama, Jokowi juga meminta TNI dan Polri untuk membantu membersihkan puing-puing rumah warga yang rusak. Arahan tersebut disampaikan langsung kepada Pangdam III/Siliwangi Mayjen TNI Kunto Arief Wibowo dan Kapolda Jawa Barat Irjen Pol Suntana di Posko Gempa Cianjur, Desa Cibulakan, Kecamatan Cugenang.
“Saya minta saja TNI, Polri mulai digerakkan untuk membersihkan. Jadi nanti seminggu lagi ke sini, diharapkan sudah mulai bersih dan sudah mulai ada kegiatan membangun rumah,” kata Jokowi.
Untuk diketahui, per 7 Desember 2022 korban meninggal akibat gempa bumi di Cianjur sebanyak 334 jiwa, 593 luka berat dan 44 di antaranya masih dirawat di rumah sakit (RS) wilayah Cianjur, serta 8 jiwa masih dalam pencarian. Untuk pencarian masif telah dihentikan sejak 6 Desember 2022. Namun Tim SAR (search and rescue/pencarian dan penyelamatan) masih tetap menyiagakan timnya hingga berakhir masa tanggap darurat yakni, pada 20 Desember 2022 mendatang. (ach/din)