Surabaya (pilar.id) – Bulan Agustus, seluruh masyarakat adu semarak untuk merayakan Hari Kemerdekaan Indonesia. Termasuk di Surabaya, tanpa komando, semua sudut kota makin berhias dengan bendera, umbul-umbul hingga dekorasi bertema Nasionalisme. Tak hanya kampung-kampung, jalanan protokol, kantor-kantor sampai pusat keramaian tak mau kalah.
Kebutuhan akan bendera serta perlengkapan kemeriahan Agustusan pun meningkat. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, ada satu kampung di Surabaya yang menjadi jujugan. Seolah sudah menjadi tradisi, ketika bulan kemerdekaan datang, mereka mendatangi Kampung Bendera ini.
Berada di kawasan Wonokromo, Kampung Bendera Surabaya berada di sepanjang jalan Darmokali meluas ke Darmorejo hingga Marmoyo. Ada puluhan lapak yang menjual bendera dan segala perlengkapan perayaan kemerdekaan aneka jenis. Umbul-umbul, lampu hias, lampion, hingga balon nuansa merah putih.
“Di sini banyak pilihan model umbul-umbul merah putih, bisa menyesuaikan pula ukurannya yang pas dengan kebutuhan,” ujar Hadi, calon pembeli utusan dari kantor BUMN yang ditugasi mendekorasi kantornya.
Kampung Bendera ini sudah ada sekitar 50 tahun. Abah Masrukan, salah satu pembuat bendera yang sudah berjualan sejak 1970 an mengaku, awalnya menjahit bendera untuk kebutuhan sekolah dan kantor-kantor. Seiring waktu, permintaan meningkat untuk keperluan dekortif suasana kampung, hingga kewalahan dan akhirnya menjalar ke tetangga sekitar.
Kini untuk memenuhi kebutuhan tujuhbelasan, selain memproduksi, warga sampai memasok bendera dan umbul-umbul dari konveksi besar asal Bandung, Jawa Barat untuk diperdagangkan di kampung ini.
Meski bendera dan umbul-umbul selalu tersedia sepanjang tahun, namun memasuki bulan perayaan ini Kampung Bendera makin menggeliat dengan lapak-lapak yang biasa buka hingga 24 jam. (ton/hdl)