Jakarta (pilar.id) – Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo meminta kepada seluruh jajaran Polisi Wanita (Polwan) untuk meraih kembali kepercayaan publik terhadap institusi Polri, lewat pendekatan yang humanis.
Hal tersebut disampaikan, saat Jenderal Listyo Sigit menyampaikan sambutan di acara puncak dan syukuran HUT ke-74 Polwan Republik Indonesia di Gedung Rupatama Mabes Polri, Jakarta Selatan.
“Saya harapkan rekan-rekan Polwan bisa menunjukan dan mendorong kepercayaan masyarakat kepada Polri, agar bisa kembali dan bisa lebih tinggi dibandingkan yang sebelumnya,” kata Sigit dalam sambutannya, Jakarta, Jumat (9/9/2022)
Sigit memaparkan, pasca-peristiwa yang dihadapi oleh internal Polri, berdasarkan hasil survei. Tingkat kepercayaan publik terus meningkat, meskipun belum setinggi angka sebelumnya.
Oleh sebab itu, ia berharap Polwan menjadi salah satu garda terdepan untuk terus meraih kembali kepercayaan masyarakat demi tegaknya marwah institusi Korps Bhayangkara.
” Beberapa minggu terakhir ada survei terbaru yaitu 69,6 persen, artinya angka ini adalah angka yang harus kita perjuangkan karena ini menyangkut marwah institusi, menyangkut kepercayaan publik kepada Polri,” ujar Sigit.
Mantan Kabareskrim Polri itu optimis, jika peran dan pendekatan Polwan mampu menjadi salah satu kekuatan dalam meraih tingkat kepercayaan publik. Sigit pun mengibaratkan sosok Polwan sebagai Srikandi di dalam dunia pewayangan.
“Di satu sisi, rekan-rekan juga mampu melakukan penegakkan hukum yang tegas namun humanis sesuai dengan karakter Polwan. Namun pada saat melaksanakan tugas, rekan-rekan memiliki karakter khusus yang tentunya lebih menonjol dibandingkan dengan polki dan ini adalah kekuatan yang dimiliki oleh Polwan,” jabar Sigit.
Soal reformasi kultural yang dilakukan Polri saat ini, Sigit menyatakan bahwa hal itu dilakukan dengan dua metode, yakni, Rule Based Definition dan Value based Definition.
Metode Rule Based Definition saat ini telah berjalan dengan menyerap dan mendengar aspirasi masyarakat, contoh konkretnya ialah perubahan Perkap menjadi Perpol beberapa waktu lalu.
Sedangkan cara Value Based, membutuhkan komitmen dan kerja keras bagi seluruh personel kepolisian dengan terus menanamkan nilai-nilai Tri Brata dan Catur Prasetya.
Tak hanya itu, Sigit berpesan Polwan juga harus mempersiapkan diri dalam menghadapi tantangan dalam bentuk kejahatan model Transnational Crime hingga Hyper Connectivity.
Namun disisi lain, terkait dinamika yang terjadi di dalam negeri. Misalnya, soal penanganan bencana alam, Trauma Healing hingga pelaksanaan Pemilihan Umum (Pemilu) serentak tahun 2024. Peran Polwan, dikatakan Sigit, sangat diperlukan untuk membuat situasi tetap tenang, aman dan damai.
“Pada event yang akan terselenggara, akan ada potensi konflik, disitulah peran cooling system dari rekan-rekan Polwan untuk hadir menengahi kegaduhan,” papar Sigit.
Maka dari itu, Sigit tetap berpesan kepada seluruh jajaran Polwan untuk terus meningkatkan kemampuan dan kapasitas diri demi bisa mengharumkan, bangsa, negara dan institusi Polri. (jel/hdl)