Pilar.IDPilar.ID
  • Pilar Kini
  • Pilar Ekonomi
  • Pilar Olahraga
  • Pilar Gaya
  • Pilar Budaya
  • Pilar Visual
  • Pilar Muda
  • Pilar Wanita
  • Pilar Khas
  • Indeks
Facebook Instagram YouTube
TRENDING
  • Pujian Pelatih PSIS Gilbert Agius ke Persebaya, Carlos Fortes Rindu Panser Biru dan SneX
  • Daftar Jurusan di Politeknik PU Semarang, PTN Pertama Rintisan Kementerian PUPR
  • Jadwal Seleksi dan Pendaftaran Mahasiswa Baru Politeknik PU Semarang 2023/2024
  • Strategi Pengurangan Emisi Gas Rumah Kaca
  • Aktivitas Gunung Merapi: Terjadi 25 Guguran Lava Pijar
  • Kemenparekraf Luncurkan E-Booklet Mudik Jelajah Masjid
  • Tips Memotivasi Diri untuk Beribadah Saat Ramadan
  • Ribuan Pakaian Bekas Senilai Rp80 Miliar Dimusnahkan
Facebook Instagram YouTube Twitter TikTok RSS
pilar pemilu
Pilar.IDPilar.ID
  • Pilar Kini
  • Pilar Ekonomi
  • Pilar Olahraga
  • Pilar Gaya
  • Pilar Budaya
  • Pilar Visual
  • Pilar Muda
  • Lainnya
    • Pilar Pemilu
    • Pilar Khas
    • Pilar Bola
    • Pilar Jakarta
    • Pilar Jatim
    • Pilar Wanita
    • Indeks
Pilar.IDPilar.ID
Home»Gaya Hidup»Teknologi»Kebijakan YouTube Makin Ketat, Apa Artinya bagi Kreator?
Teknologi

Kebijakan YouTube Makin Ketat, Apa Artinya bagi Kreator?

Moh. Usman12 Maret 2023 06:11 WIB
Facebook Twitter LinkedIn Email WhatsApp
Content creator
Content creator sedang beraksi (foto: Anna Shvets, pexels)

Jakarta (pilar.id) – Sebagai platform berbagi video yang sangat populer, Youtube terus menyempurnakan kebijakannya. Mengutip cnet.com, YouTube makin tegas untuk mengantisipasi kata-kata kotor dalam video yang diunggah.

Disebutkan pula, minggu ini, Youtube siap menyodorkan kebijakannya terkait konten yang ramah pengiklan. Sehingga pembuat konten diharap mau mengurangi konten dengan kata-kata vulgar, istilah cnet; mulut pispot, agar tetap bisa memonetisasi video mereka.

Dari pantauan pilar.id di laman support Google, YouTube memang telah mengumumkan beberapa perubahan kebijakan baru terkait dengan konten yang dianggap tidak pantas.

Salah satu perubahan yang baru-baru ini diberlakukan adalah tentang penggunaan bahasa kasar dan tidak pantas di video. YouTube menyatakan bahwa konten yang mengandung bahasa kasar dan ofensif dapat melanggar kebijakan mereka dan dapat menyebabkan penghapusan video atau bahkan penutupan kanal.

Selain itu, YouTube juga telah memperkenalkan sistem self-certification untuk para pembuat konten, yang dimaksudkan untuk membantu mereka menentukan apakah video mereka cocok untuk diiklankan atau tidak.

Para pembuat konten akan diminta untuk menandai video mereka dengan level kecocokan yang sesuai dengan konten tersebut. YouTube akan menggunakan informasi tersebut untuk menempatkan iklan pada video yang sesuai dengan kebijakan iklan mereka.

Apa artinya bagi user atau para content creator? Jelas, perubahan kebijakan YouTube terkait penggunaan bahasa kasar dan ofensif, serta pengenalan sistem self-certification bagi para pembuat konten, dapat memiliki dampak tak main-main.

Baca Juga  Tampilkan Shorts di TV Pintar, Youtube: Ada Keuntungan Menarik Menonton dari Layar Horizontal

Pertama, penghapusan video. Jika video yang diunggah mengandung bahasa kasar atau ofensif, maka video tersebut dapat melanggar kebijakan YouTube dan dihapus dari platform. Ini dapat mempengaruhi pengalaman pengguna yang ingin melihat video tersebut.

Kedua, penutupan kanal. Jika seorang pembuat konten melanggar kebijakan YouTube secara berulang kali, maka kanal mereka dapat ditutup. Ini dapat mempengaruhi pengguna yang menyukai konten tersebut dan mengikuti kanal tersebut.

Ketiga, ini yang tak kalah bahaya, pengaruh pada penghasilan. Karena sistem self-certification yang baru dapat mempengaruhi penghasilan para pembuat konten. Jika video mereka dianggap tidak cocok untuk diiklankan, maka mereka dapat kehilangan penghasilan iklan dari video tersebut.

Keempat, agar tak mendapat sanksi, para creator wajib meningkatkan kualitas konten. Karena perubahan kebijakan ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas dan keamanan konten di YouTube. Ini dapat membantu pengguna merasa lebih aman dan nyaman saat menggunakan platform tersebut.

Makin Ketat

Perubahan kebijakan yang diberlakukan oleh YouTube menunjukkan bahwa platform tersebut semakin ketat dalam mengawasi dan mengontrol konten yang diunggah oleh para pengguna dan pembuat konten.

Tujuannya adalah untuk meningkatkan kualitas dan keamanan konten di platform tersebut, serta memberikan pengalaman yang lebih baik bagi para pengguna.

Perubahan kebijakan tersebut mengikuti serangkaian kontroversi dan kritik terhadap konten yang diunggah di platform YouTube. Dalam beberapa tahun terakhir, YouTube telah menjadi tempat bagi beberapa konten yang dianggap ofensif, berbahaya, atau merugikan bagi pengguna.

Baca Juga  Lirik Bohongi Hati, Lagu Baru Mahalini yang Trending YouTube

YouTube telah menjadi tempat bagi beberapa konten yang dianggap provokatif, kontroversial, dan bahkan berbahaya. Konten-konten ini dapat menyebarkan informasi yang tidak benar, menyebarkan kebencian, dan mengancam keselamatan dan kesejahteraan pengguna.

Apalagi tidak semua pengguna YouTube memiliki referensi yang baik, dan ada kemungkinan bahwa beberapa pengguna dapat memposting konten yang tidak pantas atau tidak sesuai dengan kebijakan YouTube.

Dalam hal ini, peran YouTube sebagai platform media sosial sangat penting untuk memastikan bahwa penggunaannya tidak menimbulkan risiko bagi pengguna lainnya.

Bukan Hal Baru

Kebijakan baru Youtube ini sejatinya bukan hal baru. Para content creator juga menyadari, di berbagai kesempatan, Youtube beberapa kali mengumumkan perubahan policy. Beberapa contoh perubahan kebijakan itu antara lain.

Kebijakan Monetisasi – Pada tahun 2018, YouTube mengubah kebijakan monetisasi dengan menetapkan persyaratan baru untuk mendapatkan penghasilan dari iklan. Hal ini dilakukan untuk mencegah penyalahgunaan platform oleh para pelaku spam, clickbait, dan konten yang tidak pantas.

Kebijakan Konten Berbahaya – YouTube juga telah meningkatkan upaya untuk menghapus konten yang dianggap berbahaya atau merugikan masyarakat, termasuk konten yang mendukung kekerasan, kebencian, atau disinformasi.

Kebijakan Perlindungan Data Pengguna – YouTube telah memperkuat kebijakan perlindungan data pengguna untuk memastikan privasi dan keamanan informasi pribadi pengguna yang terdaftar di platform tersebut. (usm/hdl)

Baca berita lainnya di Google News atau langsung di halaman Arsip Pilar.id

 
 
Content Creator Youtube

Berita Lainnya

Hary Tanoesoedibjo

Dugaan Pencemaran Nama Baik, Hary Tanoesoedibjo Laporkan Akun YouTube Agenda Politik

17 Maret 2023 14:48 WIB
No Comment

Chord No Comment Dinyanyikan Tuty Wibowo dan Bunda Corla yang Sedang Trending

30 Januari 2023 23:08 WIB

Terlalu Kepo Keluarga Catheez, Konten YouTube Ria Ricis Kembali Tuai Kontra

29 Januari 2023 16:05 WIB

Konten Pengemis di Sosmed, Eksploitasi pada Orang yang Lemah

28 Januari 2023 23:55 WIB
Mahalini

Lirik Bohongi Hati, Lagu Baru Mahalini yang Trending YouTube

24 Januari 2023 23:00 WIB
YouTube

Cara Download YouTube Jadi Mp3 Tanpa Aplikasi

20 Januari 2023 22:12 WIB
Virgoun

Lirik Lagu Saat Kau Telah Mengerti Dinyanyikan Virgoun Trending YouTube

18 Januari 2023 21:57 WIB
Denny Caknan

Lirik Lagu Terbaru Denny Caknan – Crito Mustahil (Mung) Rilis di YouTube Hari Ini

6 Januari 2023 21:19 WIB
YouTube

Cara Download Video dan Konversi YouTube Jadi Format Mp3 Terbaru 2023 Tanpa Aplikasi

5 Januari 2023 17:56 WIB

Leave A Reply Cancel Reply

Momen Istimewa Ramadhan, Ngabuburit di Masjidil Haram
Gelar Wiwitan Pasa 2023 di Polda DI Yogyakarta (foto: Rizki Liasari, pilar.id)
Berita Pilihan
Masjid Nur Zikrillah

Masjid Nurzikrillah, Arsitektur Menawan dan Kisah Miniatur Mekah

29 Maret 2023 03:30 WIB

Sejarah Panjang Al-Qur’an Pojok Khas Terbitan Menara Kudus, Favorit Para Hafidz

29 Maret 2023 03:01 WIB

Indonesia vs Burundi Berakhir Imbang, Sundulan Jordi Amat Selamatkan dari Kekalahan

28 Maret 2023 23:04 WIB

Jokowi Tegaskan Keikutsertaan Israel di Piala Dunia U-20 Tak Pengaruhi Dukungan Indonesia untuk Palestina

28 Maret 2023 22:03 WIB

Tradisi yang Tersisa di Pasar Malam Dugderan Semarang

28 Maret 2023 21:00 WIB
Berita Lainnya

Pujian Pelatih PSIS Gilbert Agius ke Persebaya, Carlos Fortes Rindu Panser Biru dan SneX

29 Maret 2023 13:14 WIB

Daftar Jurusan di Politeknik PU Semarang, PTN Pertama Rintisan Kementerian PUPR

29 Maret 2023 12:31 WIB

Jadwal Seleksi dan Pendaftaran Mahasiswa Baru Politeknik PU Semarang 2023/2024

29 Maret 2023 12:17 WIB
banner
© 2023 pilar.ID | beritajatim.com network
  • Beranda
  • Redaksi
  • Disclaimer
  • Kebijakan Privasi
  • Arsip Berita
  • Indeks

Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.