Jakarta (pilar.id) – Kedua anak Presiden Joko Widodo (Jokowi), Gibran Rakabuming Raja dan Kaesang Pangarep, mengutarakan ketidaksetujuannya atas wacana masa jabatan presiden menjadi 3 periode.
Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO), Dedi Kurnia menilai, apa yang diutarakan Gibran dan Kaesang adalah gimmick politik. Seharusnya kedua anak Jokowi tersebut menolak isu 3 periode sejak awal.
Menurut dia, Wali Kota Solo dan ucap Direktur Utama Persis Solo itu sedang menggiring opini publik bahwa seolah-olah Jokowi sejak berpihak pada kepentingan rakyat. Karena faktanya, di awal wacana 3 periode bergulir, justru Jokowi seolah merestui dengan dalih hak publik.
“Hanya gimmick politik saja. Upaya saat ini muncul adalah usaha untuk memperbaiki reputasi Jokowi yang terlanjur buruk dan memengaruhi tingkat kepercayaan publik pada Jokowi,” kata Dedi, Senin (18/4/2022).
Menurut dia, keluarga presiden perlu banyak belajar dari keluarga-keluarga presiden sebelumnya. Keluarga presiden sebelumnya tidak menunjukkan kegenitan sebagai anak, istri, atau saudara presiden. Jokowi sendiri perlu memahami posisinya sebagai kepala negara sekaligus pemerintah, dengan kepala keluarga.
“Jika keluarga (Gibran dan Kaesang) menjadi pertimbangan keputusan presiden, itu menunjukkan kualitas Jokowi yang belum layak sebagai Kepala Negara,” tegasnya.
Pekan lalu, Gibran mengatakan, menolak isu atau wacana Jokowi 3 Periode. Bahkan, dia pernah berkomunikasi langsung dengan Presiden Jokowi tentang penolakan tersebut.
“Saya menolak tiga periode. Sudah pernah disampaikan langsung (kepada Presiden Jokowi),” kata Gibran di kawasan Gilingan, Solo.
Putra Jokowi selanjutnya, Kaesang Pangarep, blak-blakan mengungkap rasa ketidaknyamanannya saat menyandang status sebagai anak presiden. Baginya status tersebut menghadirkan kesulitan. Sebab, setiap ada isi yang menyangkut sang Ayah, dirinya selalu terlibat. Halitu membuatku capek.
Untuk itu, saat ada kabar yang menyebutkan wacana Jokowi tiga periode jadi presiden, Kaesang Pangarep menjadi sosok yang tak menyetujui. “Nggak usah lah, yang capek aku soalnya,” ucap Kaesang. (her/din)