Bandung (pilar.id) – Pemerintah Indonesia selalu menegaskan agar seluruh masyarakat dan lembaga/kementerian negara untuk menggunakan produk-produk lokal. Lembaga-lembaga pemerintah bahkan diminta untuk berbelanja produk lokal untuk keperluan apapun, selama produk-produk tersebut tersedia dan bisa diproduksi sendiri.
Anjuran ini, kembali ditegaskan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek). Masyarakat diminta untuk membeli dan memanfaatkan produk-produk lokal.
Terutama yang berhasil diproduksi dan dibuat oleh Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Supaya, anak-anak di SMK bisa lebih inovatif dalam menciptakan produk yang bernilai jual dan bermanfaat bagi masyarakat.
Sekretaris Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi Kemendikbudristek Wartanto mengatakan penggunaan produk dalam negeri sangat penting agar SMK maupun politeknik tetap bisa menghasilkan produk sesuai kebutuhan. Nantinya, kata dia, akan muncul Sumber Daya Manusia (SDM) berkompeten karena terbiasa membuat produk inovatif.
“Kemudian sekolah, nanti akan bergeser dari teoritis menjadi inovatif, produk yang di hilirisasi. Itu yang dalam pelajaran namanya pembelajaran berbasis kebutuhan dunia industri dan masyarakat,” kata Wartanto dalam keterangannya di Bandung, Jawa Barat, Jumat (24/6/2022).
Menurutnya dorongan terhadap lembaga pendidikan vokasi untuk terus melakukan improvisasi dan inovasi produk dirasa percuma apabila produknya tidak dibeli. Sebab, nantinya mereka menurutnya akan sulit berkembang.
“Selalu produknya nganggur, sehingga akhirnya diharapkan semua membeli produk dalam negeri,” kata dia.
Selain meningkatkan kompetensi SDM, kata dia, SMK maupun politeknik juga akan mendapatkan pendapatan dari hasil produk yang dijual. Bahkan, mereka juga akan mampu meningkatkan kualitas pendidikannya.
“Sekarang semua sekolah atau kampus dari pemerintah semua kan dananya. Padahal ada SDM hebat, teknologi hebat, ada sarana dan prasarana yang hebat. Kalau itu dipadukan, pasti produktivitasnya tinggi,” katanya.
Adapun pada Kamis (23/6) Balai Besar Pengembangan Penjaminan Mutu Pendidikan Vokasi Bidang Mesin dan Teknik Industri (BBPPMPV BMTI) yang berlokasi di Kota Cimahi, Jawa Barat, menggelar kegiatan Gelar Vokasi Tahun 2022.
Gelaran tersebut dilakukan untuk mempertemukan dunia usaha dan dunia industri berbasis sekolah vokasi. Pada kegiatan tersebut, ditampilkan berbagai produk buatan dari siswa-siswa SMK, mulai dari perangkat elektronik, hingga mesin.
Dia pun menilai sejauh ini kualitas produk dalam negeri tidak kalah dengan produk luar. Sehingga menurutnya penggunaan produk dalam negeri harus dilakukan.
“Jangan sampai kita hanya jadi penonton dan justru memakmurkan negara lain karena produknya kita beli. Kalau kita ingin memakmurkan Indonesia, beli produk dalam negeri. Itu ending yang paling luar biasa,” katanya. (fat)