Malang (pilar.id) – Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) mendukung penyelenggaraan Lokakarya Konservasi dan Inovasi Musik Tradisi Indonesia (Lokovasia) 2024.
Acara ini bertujuan memperkuat ekosistem musik tradisional Indonesia melalui konservasi dan inovasi, serta meningkatkan partisipasi generasi muda dalam pelestarian musik tradisi.
Direktur Perfilman, Musik, dan Media Kemendikbudristek, Ahmad Mahendra, menyatakan bahwa pergelaran Lokovasia yang diadakan di Universitas Negeri Malang (UNM), Jawa Timur, menunjukkan komitmen pemerintah dalam menjaga dan mengembangkan kekayaan budaya musik tradisional Nusantara.
“Kami ingin generasi muda turut mencintai dan mengembangkan musik tradisi, sehingga Lokovasia bisa berperan sebagai sarana strategis untuk memajukan kebudayaan Indonesia,” ujar Mahendra.
Mahendra menekankan bahwa Lokovasia bertujuan untuk memperkuat karakter, ketahanan, dan kesejahteraan pelaku seni musik tradisi dalam menghadapi tantangan global. Harapannya, acara ini dapat menjadi stimulus yang efektif untuk mendorong inovasi dan kolaborasi dalam ekosistem musik tradisional.
Wakil Rektor I UNM, Ibrahim Bafadal, turut menegaskan pentingnya Lokovasia sebagai wadah inovasi dan kreasi yang relevan bagi generasi muda. “Kami bangga menjadi tuan rumah Lokovasia, ajang yang mendukung pelestarian dan pengembangan musik tradisi Indonesia,” kata Ibrahim.
Setyawan Jayantoro, Ketua Panitia Lokovasia 2024, menyampaikan empat misi utama acara ini: menumbuhkan minat dan kompetensi generasi muda, menyediakan ruang kolaborasi, membangun arsip digital, serta menstimulasi produksi musik tradisional inovatif. Tahun ini, Lokovasia melibatkan 118 grup, 87 komponis, 35 peneliti, dan 71 musisi yang terseleksi dari berbagai daerah di Indonesia.
Acara yang berlangsung mulai 1 hingga 7 September ini mencakup diskusi, kolaborasi, masterclass dengan mentor internasional, serta pameran karya para peserta. (hdl)