Jakarta (pilar.id) – Kemendikbudristek kembali merilis 10 episode drama audio sebagai bagian dari program Sandiwara Sastra Musim Kedua dengan tema ‘Misteri Nusantara’. Kerjasama ini melibatkan Titimangsa dan KawanKawan Media serta didukung oleh Direktorat Perfilman, Musik, dan Media, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek). Peluncuran ini berlangsung di kantor Kemendikbudristek pada Senin (30/10).
Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, Nadiem Anwar Makarim, memberikan apresiasi terhadap peluncuran Sandiwara Sastra Musim Kedua. Ia melihat konten-konten dalam siniar ini dapat menjadi sarana edukasi untuk orang tua dan guru dalam menceritakan cerita-cerita rakyat Nusantara kepada generasi muda.
Mendikbudristek menyatakan, “Saya sangat mengapresiasi semua tim yang tidak hanya terus membuat karya baru, tetapi juga mencari cara-cara baru dalam berkarya. Dengan mengalihwahanakan sastra ke dalam format audio, Sandiwara Sastra tidak hanya kreatif, tetapi juga memiliki unsur edukatif yang bisa digunakan oleh orang tua atau guru untuk memperkenalkan cerita-cerita rakyat Nusantara kepada anak-anak dan murid-murid kita.”
Direktur Perfilman, Musik, dan Media, Ahmad Mahendra, menyoroti peran penting sastra dalam pemajuan kebudayaan dan pembentukan karakter bangsa. Kemendikbudristek telah memasukkan program sandiwara sastra dalam misi mereka untuk meningkatkan literasi dan pemahaman karakter bangsa.
Mahendra menyatakan, “Sandiwara Sastra bukan hanya sebuah karya seni dan inovasi. Lebih dari itu, Sandiwara Sastra adalah sebuah upaya untuk mengangkat literasi. Melalui tokoh-tokoh dalam karya sastra, masyarakat dapat mengenal lebih dekat sifat kemanusiaan.”
Ia juga berharap bahwa Sandiwara Sastra Musim Kedua dapat memberikan warna baru pada media serta lebih mendekatkan sastra kepada masyarakat. Upaya ini juga diharapkan dapat meningkatkan cinta terhadap sastra di kalangan generasi muda.
Dalam Sandiwara Sastra Musim Kedua, cerita-cerita berasal dari cerita rakyat, urban legend, dan cerita pendek di berbagai wilayah Nusantara. Sepuluh episode ini ditulis oleh sastrawan terkenal dari berbagai daerah di Indonesia.
Sandiwara Sastra Musim Kedua akan menghadirkan sudut pandang yang beragam terhadap cerita misteri di Nusantara. Para pendengar akan diajak untuk mengeksplorasi nilai-nilai baru dalam setiap cerita, mulai dari karakter manusia, hantu, gedung tua, hingga kesaktian turun-temurun.
Sepuluh judul episode dalam Sandiwara Sastra Musim Kedua ini mencakup berbagai cerita misteri dengan kearifan lokal masing-masing daerah, termasuk “Perempuan Perkasa” (Papua), “Kampung Mati dan Hantu Berang-berang” (Kalimantan), “Si Manis Jembatan Ancol” (Jakarta), “Pahlawan” (Bali), “Bombol dan Babi” (NTT), “Keris” (Jawa), “Di Tubuh Tara Dalam Rahim Pohon” (Makassar), “Mimpi Jurai” (Sumatera), “Sandekala” (Jawa Barat), dan “Halo Bleki” (Aceh).
Diproduseri oleh Happy Salma, Yulia Evina Bhara, dan Pradetya Novitri, Sandiwara Sastra Musim Kedua didukung oleh tata musik dan efek suara yang dikembangkan oleh Tesla Manaf Effendi dan diedit oleh Pramudya Adhy Wardana. Seluruh episode disajikan dengan lagu tema khusus yang diciptakan untuk program ini oleh Rara Sekar.
Sandiwara Sastra Musim Kedua akan disiarkan melalui siniar @budayakita mulai 3 November 2023. Pameran poster dan audio juga akan diadakan mulai 30 Oktober hingga 12 November 2023 di Lobby Gedung E, Kantor Kemendikbudristek, Jakarta.
Sandiwara Sastra Musim Pertama, yang dirilis pada tahun 2020, berhasil mengadaptasi 10 karya sastra Indonesia dan mendapatkan sambutan positif. Melanjutkan kesuksesan tersebut, Sandiwara Sastra Musim Kedua diharapkan akan semakin mendekatkan masyarakat pada sastra Nusantara dan menciptakan kesempatan baru untuk generasi muda dalam mengenal warisan budaya Indonesia. (riq/ted)