Jakarta (pilar.id) – Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan, pihaknya menargetkan 30 ribu usaha mikro kecil menengah (UMKM) bisa go online. Terlebih, UMKM merupakan salah satu pencipta lapangan kerja dan mayoritas kekuatan ekonomi Indonesia.
“Targetnya 50 ribu (UMKM) ya. Kemarin sudah 20 ribu, sekarang kalau bisa 30 ribu,” kata Erick, di Jakarta, Senin (29/8/2022).
Erick menyampaikan tahun 2030, perputaran bisnis ekonomi digital mencapai Rp4.800 triliun. Ia menekankan, peluang yang sangat menggiurkan tersebut harus didukung dengan produk yang berkualitas.
“Kalau produknya tidak ada, jangan marah kalau hanya jadi penonton. Artinya kalau kualitas produk ibu-ibu lebih tidak bagus, konsumen akan membeli yang bagus,” kata Erick.
Erick mendorong pembiayaan UMKM tahun ini dinaikkan hingga Rp386 triliun. Dengan anggaran pembiayaan sebesar itu, Erick berharap UMKM dapat memanfaatkannya agar bisa naik kelas.
“Dan 92 persen pembiayaan ini dari bank-bank BUMN,” kata dia.
Erick menambahkan, pihaknya telah membangun 264 Rumah BUMN. Menurutnya, Rumah BUMN akan memberikan pelatihan bagi UMKM mulai dari go modern, design produk, go digital, hingga mampu go online.
“Mesti dilatih juga menggunakan, mengedit, fotonya yang bagus, ditaruhnya di mana, baru go online,” kata Erick.
Sementara itu, Staf Khusus Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Bidang Komunikasi Arya Sinulingga menambahkan, saat ini BUMN memiliki 600 ribu UMKM binaan. UMKM yang sudah go modern dan go digital masing-masing 90 ribu.
“Dan baru 20 ribu yang go online,” kata Arya. (Akh/din)