Surabaya (pilar.id) – Sejak pelonggaran aktivitas masyarakat, ruang terbuka di Surabaya makin menggeliat. Termasuk ketika car freeday di Jembatan Suroboyo Kenjeran mulai diadakan, wahana air mancur menari yang berada di tempat tersebut ikut diaktifkan kembali.
Rupanya, sembari menunggu dibukanya kembali, pemerintah kota selaku pengelola juga bersiap untuk semakin menata. Kalau dulu pedagang bebas menggelar jualannya sehingga masih nampak kesan kesemrawutan. Sekarang lebih rapi dengan memprioritaskan warga sekitar lokasi.
Jajaran meja-meja dari pelaku UMKM lokal sudah siap sejak sore, ketika wahana ini dibuka setiap hari Sabtu. Aneka makanan dan minuman bisa dijadikan teman untuk memanjakan pengunjung saat menikmati atraksi air mancur menari yang dimulai dari jam setengah tujuh malam ini. Ada juga stan penjual mainan untuk yang sayang anak.
Di lokasi, rambu untuk memakai masker juga masih banyak dijumpai sebagai pengingat bagi pengunjung agar tetap menjaga protokol kesehatan.
Air mancur menari yang berhias tebaran warna-warni ini diiringi lagu-lagu perjuangan yang menambah semarak suasana. Tidak berdurasi panjang, pengunjung hanya bisa menikmatinya sampai setengah sembilan malam saja.
“Kalau bisa dibuka lebih sering tiap malam libur atau akhir pekan, tak hanya malam minggu saja,” ujar Sofiyah pedagang minum olahan yang mengaku ekonomi keluarganya ikut terangkat dengan dibukanya kembali air mancur menari ini.
Hal yang diamini oleh Rosi salah satu pengunjung yang datang bersama keluarganya dari Rungkut untuk menikmati keceriaan malam mingguan dalam suasana semilir angin laut Kenjeran. Diiringi ucapan doa “Semoga kondisi semakin membaik, tidak ada lagi wabah penjangkit”. (ton/hdl)