Jakarta (pilar.id) – Kiwi Aliwarga, pendiri UMG Idealab, perusahaan modal ventura berbasis di Indonesia, menegaskan komitmennya untuk terus berinovasi melalui pengembangan startup.
UMG Idealab fokus pada solusi teknologi yang berdampak pada masyarakat, seperti mengatasi perubahan iklim, mengurangi kesenjangan pendapatan, serta meningkatkan daya saing usaha mikro dan kecil (UMK) di pasar global.
Kiwi menjelaskan, startup membutuhkan waktu 3-7 tahun untuk mencapai profit secara organik, tergantung pada berbagai faktor seperti kepemimpinan, tim, produk, strategi, dan disiplin operasional serta keuangan.
“Sekitar 30 persen startup kami sudah profit, 30 persen dalam proses menuju profitabilitas, dan sisanya mungkin akan menghadapi tantangan,” ungkap Kiwi, CEO UMG Myanmar.
Alumni Teknik Industri Institut Teknologi Indonesia ini memulai karirnya di Astra International dan United Tractors sebelum mendirikan UMG Myanmar pada 1998.
Selain berpengalaman di dunia bisnis, Kiwi juga mendalami pendidikan hingga meraih gelar MSc dari MIT dan gelar doktor dari UGM. Saat ini, ia tengah menyelesaikan program doktor di bidang biomedik di Universitas Indonesia.
Setelah sukses membangun UMG Myanmar, Kiwi mulai berinvestasi di sektor teknologi melalui UMG Idealab sejak 2014, mendanai lebih dari 60 startup di berbagai sektor, termasuk teknologi pertanian dan drone penumpang.
Visi Indonesia Emas 2045
Kiwi berharap Indonesia bisa mencapai target Indonesia Emas 2045, dengan menekankan pentingnya peningkatan sumber daya manusia (SDM) dan penegakan hukum.
Menurutnya, Indonesia perlu membangun SDM berkompetensi global dan memastikan pelaksanaan hukum yang tegas. “Tanpa SDM yang andal dan penegakan hukum yang baik, Indonesia berisiko tertinggal,” katanya.
Selain itu, Kiwi menekankan pentingnya teknologi untuk masa depan Indonesia, terutama dalam bidang smart logistics, teknologi pertahanan, teknologi kesehatan, dan kecerdasan buatan (AI).
Kiwi Aliwarga juga mendirikan startup seperti Widya (AI), AutoConz (3D Print), dan Skilloka (AI recruitment), serta aktif sebagai mentor dan inovator di bidang teknologi. (ret/hdl)