Semarang (pilar.id) – Tiga orang sosok pemain Tim Nasional (Timnas) Indonesia kritik rencana pembatasan jumlah pemain naturalisasi di klub.
Adapu rencana aturan di klub Liga 1 tersebut pertama, penamabahan jumlah pemain asing yakni (4+1) atau lima orang, di mana salah satunya berasal dari negara Asia Tenggara.
Kedua, kuota pemain sebanyak 35 orang di mana jumlah pemain asing tidak terbatas saat pendaftaran, namun hanya (4+1) orang yang masuk dalam daftar pemain dalam setiap pertandingan.
Ketiga, untuk pemain naturalisasi maksimal dua orang di setiap klub.
Kemudian single registration player PSSI, atau regulasi pemain PSSI.
Mencuatnya rencana perubahan aturan tersebut menimbulkan keresahan para pemain Timnas yang merupakan naturalisasi.
Adalah Marc Klok, Victor Igbonefo, dan Stefano Lilipaly yang merasa terdiskriminasi oleh rancana aturan tersebut.
Stefano Lilipaly misalnya mengatakan, perbedan status ketika bermain untuk Timnas Indonesia dan klub.
“Kalau main untuk Timnas kita orang Indonesia, saat main di Liga kita orang naturalisasi,” satire Stefano Lilipaly pada laman Insta Story akun Instagram dia, Senin 6 Maret 2023.
Sementara itu hal senada dikatakan Victor Igbonefo, pemain naturalisasi yang berposisi sebagai bek tengah itu.
“Kalo main di Timnas WNI, kalau main the klub pemain naturalisasi,” ujar Victor Igbonefo.
Sementara itu Marc Klok, rekan Victor Igbonefo di Persib Bandung mengatakan, semua WNI seharusnya WNI.
“Kami WNI, dan semua WNI seharusnya memiliki hak yang sama. Namun kami merasa peraturan tersebut mendiskriminasi kami sebagai warga naturalisasi,” kata Marc Klok.
Marc Klok pemain kelahiran Belanda itu melanjutkan, bila dirinya memilih menjadi warga negara Indonesia atau WNI karena kecintaan negara ini.
“Kami memilih Indonesia karena kami mencintai negara ini, dan berkomitmen untuk menjadi bagian dari komunitas Sepak Bola di sini. Kami harap liga yang ramah bagi semua pemain, terlepas dari asal mereka dan latar belakang mereka,” kata Marc Klok dalam akun Instagram dia. (daz)