Tangerang (pilar.id) – Tim Kunjungan Kerja Komisi IV DPR RI, yang dipimpin oleh Wakil Ketua Komisi IV DPR RI, Anggia Erma Rini, melakukan peninjauan terhadap stok dan harga komoditas pangan strategis menjelang Ramadan 1445 Hijriah.
Kunjungan dilakukan di Pasar Modern BSD City, Tangerang Selatan, Banten. Beberapa temuan mencakup kenaikan harga komoditas kebutuhan pokok dan keluhan terkait ketersediaan daging ayam dan kedelai lokal, bahan baku Tempe dan Tahu yang sulit ditemukan di pasaran.
Anggia menyatakan, “Kita melakukan kunjungan kerja spesifik ke pasar untuk melihat ketersediaan bahan pangan, terutama menjelang Ramadan ini dimana biasanya harga kebutuhan pokok mengalami kenaikan dan pasokannya juga tidak lancar. Kita lihat tadi, so far harga memang mengalami kenaikan. Yang menjadi catatan Komisi IV DPR RI yakni adanya keluhan dari masyarakat dan pedagang terutama soal ketersediaan komoditi daging ayam yang tidak ada. Kalau harga bahan pangan seperti biasa jelang Ramadan ini memang naik.”
Selain itu, perhatian juga tertuju pada komoditi kedelai lokal. Anggia menyampaikan, “Tadi kita ketemu dengan pengrajin Tempe dan Tahu, kedelai itu sama sekali tidak ada yang lokal. Padahal kalau di Indonesia, khususnya di Jawa, Tempe dan Tahu sudah menjadi kebutuhan sehari-hari. Sementara kedelai lokalnya tidak ada, sehingga mereka seratus persen menggunakan kedelai impor untuk bahan bakunya.”
Anggia menilai pemerintah seharusnya mengantisipasi masalah minimnya ketersediaan komoditas kedelai lokal dengan meningkatkan penanaman dalam jumlah yang lebih besar dan dengan kualitas yang baik.
“Tempe dan Tahu yang terbuat dari kedelai lokal memang lebih diminati masyarakat karena rasanya yang lebih enak dan gurih. Ini yang menjadi catatan kami dan nanti didalam rapat kita akan bahas dengan kementerian terkait menyangkut bagaimana ketersediaan atau usaha untuk meningkatkan produktivitas kedelai lokal ini. Saya tidak setuju kalau harus impor terus, apalagi secara rasa lebih enak kedelai lokal,” tegasnya.
Anggia menyoroti kenaikan harga kebutuhan pokok menjelang Ramadan yang terjadi lebih awal, terutama pada komoditas beras yang dipengaruhi oleh El Nino. Ia meminta kepastian dari pihak terkait agar ketersediaan tetap terjaga hingga Lebaran.
“Beberapa waktu yang akan datang, sekitar bulan Maret akan ada panen raya, tetapi apakah panen raya itu mampu menyediakan kebutuhan konsumsi atau tidak itu yang menjadi pertanyaan. Saya agak ragu. Karena ketersediaan lahan yang kita punya juga sudah banyak berkurang. Belum lagi kemarin itu terjadi El Nino. Pasti akan berkurang banyak hasil panennya. Hal ini harus bisa diantisipasi oleh negara. Solusi jangan impor terus, tetapi harus dicari akar masalahnya hingga bisa diperbaiki,” ujar Anggia.
Anggia menegaskan bahwa rekomendasi Komisi IV DPR RI pada rapat kerja mendatang adalah mendesak pemerintah memberikan solusi tepat dalam menangani persoalan ini, bukan hanya meringankan atau menutupi kebutuhan sesaat.
“Sementara kita punya lahan yang banyak yang seharusnya bisa digunakan. Benih atau bibit itu harus mencukupi dan berkualitas agar hasil produksinya juga bagus. Intervensi yang modern juga harus terus dikembangkan, harus ada proteksi lahan pertanian. Lahan-lahan pertanian yang ada harus digunakan sesuai dengan peruntukannya, tidak boleh dipakai untuk kepentingan yang lain, seperti untuk hunian. Harus ada perhatian khusus. Untuk masalah pangan, kalau memang tujuannya untuk meringankan kebutuhan masyarakat maka jumlah ketersediaan pangannya haruslah tercukupi dengan baik,” pungkasnya. (riq/ted)