Jakarta (pilar.id) – Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Hasyim Asy’ari mengakui, Pemilu 2024 yang paling rumit di dunia. Meski sistemnya sama, namun pemilu 2024 memiliki kerumitan tersendiri dibanding pemilu 2019.
“Memang betul itu rumit, rumitnya seperti 2019 ya memilih 5 jenis pemilu,” kata Hasyim, di Jakarta, Senin (13/6/2022)
Perbedaanya dengan pemilu-pemilu sebelumnya, pada 2024 nanti akan ada pemilihan kepala daerah (pilkada) serentak. Pada Februari 2024 nanti, KPU akan menyelenggarakan pemilu di 2.593 daerah pemilihan (dapil).
“Untuk pilkada 2024, itu akan digelar di 33 dapil untuk pemilihan gubenur (pilgub), dan 514 dapil kabupaten/kota, itu kan rumit,” kata dia.
Kesulitan juga dihadapi oleh partai politik (parpol) yang harus menyiapkan calon, baik untuk yang duduk sebagai kepala daerah maupun legislator di DPRD maupun DPR RI. “Itu bukan pekerjaan mudah,” sambungnya.
Namun, KPU memastikan pemilu 2024 tetap berjalan sesuai asas yang diatur dalam Undang-undang Dasar 1945 pasal 22 B, yaitu langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil (Luber jurdil). Selain itu penyelenggaraannya dilakukan setiap 5 tahun sekali. Dengan demikian, Hasyim memastikan tidak ada penundaaan pemilu.
“Pimpinan MPR menyampaikan pemilu adalah mandat konstitusi, oleh karena itu penyelenggaraan pemilu 2024 itu harus tetap terjamin regularitasnya, 5 tahunannya dari pemilu 2019 ke pemilu 2024,” kata dia. (acy/hdl)