Jakarta (pilar.id) – Kecelakaan hebat dialami salah satu mobil rombongan Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD), Jenderal Dudung Abdurrachman di Merauke, Papua, pada Selasa siang, 12 April 2021. Kecelakaan terjadi sekitar pukul 10.00 WIT, ketika mobil iitu melintas di Jalan Trans Papua KM 61.
Mobil yang mengalami kecelakaan sedang dalam perjalanan menyusul rombongan Jenderal Dudung di Distrok Sota. Saat itu, mobil dikemudikan oleh anggota Detasemen Polisi Militer (Denpom) Merauke, Prajurit Dua (Prada) Adi Febrian Napitupulu.
Terkait kecelakaan ini, Kepala Pusat Penerangan Angkatan Darat (Kapuspenad), Brigadir Jenderal Brigjen Tatang Subarna, mengatakan proses penyelidikan masih berjalan. Terdapat dugaan kecelakaan terjadi akibat sopir mobil tersebut mengantuk.
Tatang mengatakan mobil sempat keluar dari badan jalan. Beberapa saat kemudian, mobil berusaha masuk kembali ke jalan tol namun dalam kondisi oleng.
“Pada saat mencoba kembali ke badan jalan, mobil tersebut hilang keseimbangan dan terguling,” ujar Tatang dalam keterangan tertulis.
Prada Adi bersama dua penumpang, Adi dan Roi, sampai terpental keluar mobil. Mereka mengalami cedera yang berat.
Beberapa saat usai mobil mengalami kecelakaan, para korban langsung dievakuasi ke Rumah Sakit Bunda Pengharapan. Setelah mendapat pertolongan pertama, ketiganya dirujuk ke RSAL Merauke dengan pertimbangan peralatan yang lebih lengkap.
Tatang mengatakan saat kecelakaan, mobil tersebut tidak berada dalam rombongan Dudung. Ketika itu, rombongan Dudung sudah berada di Satfas Yonif 123/RW Sota untuk meninjau prajurit.
Kecelakaan tersebut menyebabkan dua orang penumpang meninggal. Kedua penumpang tersebut yaitu Letnan Dua Corps Polisi Militer (Letda CPM) I Ketut Suhardiyana dan kontributor MetroTV wilayah Papua, Roy Darsono.
Kondisi Roy kritis ketika dievakuasi ke RS Bunda Pengharapan Merauke. Roy kemudian dirujuk ke RSAL Merauke agar mendapat perawatan lebih intensif. Namun, beberapa jam kemudian Roy meninggal dunia akibat luka cedera yang dia alami di kecelakaan tersebut.
Sementara Suhardiyana sudah meninggal dunia ketika tiba di rumah sakit. Diduga, Suhardiyana mengembuskan napas terakhir di lokasi kejadian atau ketika dalam perjalanan menuju rumah sakit. (beq)