Surabaya (pilar.id) – Kemeriahan Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jawa Timur VIII yang akan digelar di Kabupaten Sidoarjo, Kabupaten Mojokerto, Kota Mojokerto, dan Kabupaten Jombang pada 9-16 September 2023 akan dimeriahkan oleh lima maskot yang menggambarkan kebanggaan daerah Jawa Timur.
Lima maskot tersebut mewakili empat daerah tuan rumah Porprov Jatim VIII, yakni Kabupaten Sidoarjo dengan maskot Si Udeng, Kabupaten Jombang dengan maskot Si Jatu, Kota Mojokerto dengan maskot Cak Condro, dan Kabupaten Mojokerto dengan maskot Si Mada. Selain itu, ada juga maskot andalan Jawa Timur, yaitu Si Beki.
Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, menegaskan bahwa setiap maskot Porprov Jatim VIII didesain dengan menggambarkan nilai-nilai sejarah dan budaya lokal dari masing-masing wilayah. Ia menekankan bahwa maskot-maskot ini mengandung semangat juara yang memotivasi para atlet untuk mencapai prestasi tertinggi.
“Maskot-maskot ini membangkitkan semangat para atlet untuk berprestasi dalam Porprov Jatim VIII 2023. Lebih dari itu, kelima maskot ini juga membawa harapan untuk mendongkrak perekonomian daerah di Jawa Timur,” kata Gubernur Khofifah.
Gubernur menjelaskan secara rinci mengenai masing-masing maskot. Si Udeng, yang merupakan maskot dari Kabupaten Sidoarjo, didesain dengan simbol kearifan lokal berupa ikan bandeng dan udang. Maskot ini merepresentasikan sektor perikanan yang penting di Kabupaten Sidoarjo. Letak geografis Kabupaten Sidoarjo yang berada di dataran delta juga mempengaruhi desain maskot ini.
Maskot Si Jatu, yang berasal dari Kabupaten Jombang, mengambil wujud burung Garuda. Dalam budaya Jawa, Garuda dikenal sebagai Jatayu, pahlawan yang menghentikan Prabu Dasamuka/Rahwana dalam penculikan Dewi Shinta.
Khofifah juga menjelaskan maskot lainnya, termasuk Si Mada dari Kabupaten Mojokerto yang mewakili Kerajaan Majapahit. Gajah yang digunakan sebagai lambang mengacu pada kejayaan Majapahit yang pernah memiliki pasukan berkuda gajah.
Kota Mojokerto memiliki maskot bernama Cak Condro, berwujud kucing dengan bulu tiga warna. Nama “Condromowo” memiliki makna cahaya dan bara api, merepresentasikan semangat perjuangan melawan penjajah.
Maskot terakhir, Cak Beki, berasal dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur. Berbentuk ayam bekisar, maskot ini menggambarkan sifat berani, lincah, dan berprestasi.
Gubernur Khofifah menekankan bahwa kelima maskot ini adalah simbol penyatuan yang akan mendukung kesuksesan serta membawa berkah bagi semua upaya bersama. “Maskot ini mewakili prestasi penyelenggaraan, prestasi atlet, dan prestasi ekonomi. Mereka melambangkan semangat untuk mencapai kemenangan dan keberhasilan,” tambahnya.
Gubernur berharap bahwa Porprov Jatim tidak hanya meningkatkan prestasi atlet, tetapi juga berdampak positif pada perekonomian masyarakat di daerah tuan rumah. Daerah seperti Kabupaten Sidoarjo, Kabupaten Jombang, Kabupaten Mojokerto, dan Kota Mojokerto diharapkan mendapatkan manfaat dari keberlangsungan acara tersebut.
“Kami mengapresiasi komitmen KONI Jatim dan kepala daerah dalam mendukung Porprov Jatim VIII 2023. Semoga prestasi olahraga diiringi oleh pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan,” tutup Gubernur Khofifah. (tok/hdl)