Surabaya (pilar.id) – Membuka usaha di tengah pandemi memang tidak mudah. Selain modal yang harus bisa dibagi-bagi dengan kebutuhan tak menentu, juga kondisi pasar yang sedang tidak sehat. Namun, hal ini tidak menjadi penghalang bagi Ludic Cafe untuk berdiri.
Kafe yang berlokasi di jalan Raya Kendangsari Nomor 97, Surabaya ini berdiri sejak September 2020 lalu. Dan untuk bisa mendatangkan pelanggan, mereka rajin mengadakan event-event kreatif setiap bulannya.
Kegiatan yang mereka gelar pun beragam serta dilakukan dengan cara kolaborasi dengan komunitas-komunitas yang ada di Surabaya, seperti yang disampaikan oleh Iqbal Dzaky, selaku Marketing yang mengatur pemasaran Ludic Cafe.
Bulan Februari 2022 ini misalnya, Ludic bersama forum aliansi mengadakan pameran lukisan yang berlangsung di tanggal 11 hingga 28 Februari 2022.
“Tiap bulan kita mengadakan event, seperti di bulan januari kemarin, kita mengadakan thriftshop. Bulan ini ada acara pameran. Saya beri wadah bagi komunitas mereka, pasar mereka dapat mengenal dan membeli produk kami atau sebaliknya, pasar kami dapat mengetahui nama mereka” sebutnya.
Selain mengadakan event tiap bulannya, Iqbal juga mengatakan, saat pandemi lalu dengan peraturan pemerintah yang tak membolehkan coffeshop atau restoran melayani makan di tempat. Membuat Iqbal dengan team, membuka layanan delivery serta bekerja sama dengan layanan jasa pengiriman makanan dan minuman online lain.
“ Kita sempat membuka layanan delivery, yang mengantar teman-teman dari barista atau operasional, ongkir gratis di wilayah-wilayah yang dekat. Tetapi sekarang, karena sudah bisa dine-in, layanan itu ditutup sementara. Tetapi kita tetap kerjasama dengan layanan jasa pengiriman makanan dan minuman online lain,” jabarnya.
Meski coffeshop di Surabaya sudah seperti jamur yang dapat kita jumpai dengan mudah dipinggir jalan. Namun Iqbal tetap optimis dengan berbagai caranya dalam memasarkan produk Ludic Cafe.
“Tak hanya membuat acara, tetapi kami juga buka lebih awal yaitu jam 7 pagi sampai 10 malam. Biasanya kafe kita dibuat singgah sejenak bagi penggowes atau orang yang tak sempat sarapan. Hari ramai kita tak menentu, biasanya weekend,” ujarnya.
Kafe yang terletak di jalan Kendangsari nomor 97, Surabaya ini, menghadirkan konsep pop dan color full membuat pengunjung dapat berfoto dengan background interior kafe dan membagikannya di social media mereka. Sedang di bagian luar, dibuat simpel namun tetap kekinian.
“Kami ingin, setiap pelanggan yang datang dapat merasa bahagia dan bersemangat lagi, yang tadi moodnya berantakan, jadi nyaman kalau disini, sampai berjam-jam. Karena tagline kami full of fun and high spirit. Target kami memang milenial, tapi banyak juga orang kantor meeting disini, atau rombongan keluarga kesini,” ujarnya.
Sedang dari menunya, Ludic Café memiliki menu andalan, diantaranya creamy mushroom spaghetti, toast beef mushroom, untuk minumnya Ludic menyuguhkan Kopi Aren khas Ludic. Dalam mempromosikan menunya, kafe yang akan buka cabang di wilayah Surabaya lainnya ini, mengadakan promo rutin setiap Kamis, yaitu beli 1 kopi aren gratis 1 kopi aren.
“Itu promo rutin setiap minggunya dan akan seterusnya seperti itu. Saat itu juga, ramainya Ludic. Kedepan kita akan buka antara di Merr atau Tunjungan. Maka kita bikin vote bagi pelanggan untuk menaruh sampahnya antara di Merr atau Tunjungan yang kita letakan di depan kafe,” papar pria 20 tahun ini.
Iqbal memberi bocoran, jika konsep untuk kafe baru nanti akan sedikit berbeda dengan Ludic sekarang. Ia menyampaikan, berkeinginan menempatkan photo both bagi pelanggan, namun konsepnya tetap pop full color.
“Tak hanya konsep kafe, namun menu juga akan kami kembangkan, segi tempat, lebih luas dari ini. Kita merasa perkembangan dalam setahun ini cukup berkembang. Maka kita mau mencoba pasar di wilayah Surabaya lain,” terangnya.
Kedepan Iqbal berharap, Ludic yang sudah didatangi oleh beberapa influencer, sepeti Dono Pradana, Arif Alfiansyah ini, dapat dikenal oleh banyak orang. Serta konsisten dalam mengadakan event
“ Harapannya bisa mengadakan event yang lebih kreatif dan lebih dikembangkan lagi dari segala aspek yang dibutuhkan oleh masyarakat Indonesia, khusunya Surabaya,” tutup Iqbal. (jel/fat)