Jakarta (pilar.id) – Rajawali Muhammad Bobby berhasil membukukan omzet rata-rata per bulan hingga Rp31 juta dari hasil berjualan lewat angkringan. Ia membuka angkringan sejak Februari 2020.
“Saya buka angkringan bertiga, saya sendiri, sepupu, dan teman satu orang,” kata Bobby, di Jakarta, Jumat (22/4/2022).
Bobby merupakan alumni jurusan Ilmu Komunikasi Universitas Pancasila, Jakarta. Setamat kuliah tahun 2019 lalu, ia hanya memiliki dua pilihan, bekerja atau menjadi pengusaha.
“Akhirnya dengan tekad tinggi, saya lebih baik jadi pengusaha,” kata Bobby.
Ia bersama dua rekannya lalu bekerja sama dan patungan hingga terkumpul Rp80 juta. Uang tersebut ia gunakan sebagai modal untuk membuka warung angkringan yang diberi nama Warung Cahnom di Bojong Gede, Bogor, Jawa Barat. Harga menu mulai dari Rp1000 hingga Rp25.000. Sementara jam bukanya mulai dari pukul 16.00-00.00 WIB.
Bobby bercerita, membuka usaha di saat pandemi Covid-19 melanda memang tidak mudah. Bahkan salah satu rekannya, yang tak lain sepupunya sendiri terpaksa harus hengkang.
Namun, seiring berjalannya waktu ia kini sudah memiliki partner baru lagi. Sedangkan untuk karyawan, Bobby mempekerjaan 3 orang. Tiap hari, Bobby berbelanja untuk keperluan bahan baku Rp500-600 ribu.
“Satu orang yang masak, 2 penjualan. Sempat juga kita punya 4 karyawan,” kata dia.
Selain pandemi, Bobby kini memiliki tekanan baru yaitu harga minyak goreng yang tinggi. Ia menganggarkan setiap bulannya hingga Rp1 juta untuk membeli minyak goreng. Padahal sebelum terjadi kenaikan, anggaran untuk minyak goreng hanya separuhnya.
Ia berharap pemerintah dapat segera mengendalikan harga minyak. Sehingga masyarakat tidak terbebani, terutama pada pedagang makanan.
“Harapan saya tidak terlalu lama minyak naik, dan segera kembali ke harga normal sebelumnya,” kata dia. (ach/hdl)