Surabaya (pilar.id) – Marsha Alycia Rahmadiar Setianto, yang akrab disapa Acha, kembali menorehkan prestasi gemilang bagi Fakultas Hukum Universitas Airlangga dengan memenangkan medali juara I dalam kejuaraan 4th Scotland Open Poomsae and Speed Kicking International Championship 2024.
Kejuaraan tersebut diselenggarakan oleh Han Wong International Taekwondo Academy di Edinburgh, Skotlandia.
Acha menjelaskan bahwa kejuaraan ini diselenggarakan secara daring dan diikuti oleh lebih dari 19 negara di seluruh dunia.
Ia menyoroti bahwa poomsae, cabang dalam taekwondo yang menampilkan gerakan dasar serangan dan pertahanan tanpa lawan, menjadi fokus kompetisi kali ini.
Meski hanya mempersiapkan diri selama dua minggu sebelum kompetisi, Acha meraih kemenangan dengan keberanian dan dedikasi. Ia mengakui bahwa poomsae memiliki tantangan tersendiri, terutama karena biasanya ia lebih terbiasa dengan pertarungan langsung melawan lawan.
“Meskipun kompetisi sebenarnya dilaksanakan pada tanggal 7 April 2024, pengumuman pemenang baru dirilis pada tanggal 28 April 2024 karena jumlah peserta yang cukup banyak. Tantangan tersendiri bagi saya adalah mempersiapkan gerakan-gerakan yang telah ditentukan dalam waktu yang singkat,” ujarnya.
Acha menekankan bahwa menjalani jadwal kuliah dan latihan taekwondo hampir setiap hari merupakan tantangan yang harus diatasi dengan bijaksana. Baginya, keseimbangan antara akademik dan olahraga merupakan kunci untuk sukses di kedua bidang tersebut.
“Saya merasa senang bisa terus berkompetisi dalam taekwondo sambil tetap fokus pada studi. Semangat dan keyakinan diri yang tinggi adalah kunci utama dalam meraih kesuksesan, baik di tingkat nasional maupun internasional,” katanya.
Dengan bangga, Acha menyatakan bahwa prestasi ini menjadi motivasi baginya untuk terus mengembangkan kemampuan dan mengikuti kompetisi-kompetisi lainnya di dunia taekwondo. Ia berharap agar prestasinya dapat menginspirasi mahasiswa lainnya untuk mengejar impian mereka, baik dalam bidang akademik maupun non-akademik.
“Apa yang saya capai ini tidak mudah, namun saya tidak akan berhenti sampai di sini. Saya akan terus berlatih dan mengambil peluang untuk mengikuti kompetisi-kompetisi mendatang dengan tekad yang sama,” tandasnya.
Acha juga memberikan pesan kepada sesama mahasiswa Unair agar terus mengembangkan diri mereka di berbagai bidang, bukan hanya dalam hal akademik tetapi juga minat dan bakat lainnya. Baginya, eksplorasi dan eksperimen adalah kunci untuk mencapai potensi maksimal dalam hidup.
“Dengan berani mencoba hal baru dan terus mengembangkan diri di bidang non-akademik, kita dapat membentuk mental kompetitor sejati yang siap menghadapi tantangan apa pun. Semua itu dapat dicapai dengan kerja keras, doa, dan tekad yang kuat,” pungkasnya. (ret/hdl)