Jakarta (pilar.id) – AC Milan unggul segalanya di pertandingan pekan ke-22 Serie A melawan tim papan bawah Spezia dini hari tadi Selasa, (18/1/2022). Bermain di San Siro, Milan menyerang sejak menit awal.
Hanya berjarak dua poin dari rival sekota, Inter yang memimpin klasemen sementara Serie A, Milan bertanding dengan semangat tinggi untuk bisa menggusur Inter. Apalagi, lawan mereka kali ini Spezia, adalah tim papan bawah. Milan pun tancap gas sejak menit awal.
Rafael Leao, Saelemaenekers dan Ibrahimovic yang bermain sebagai tiga penyerang utama berkali-kali menciptakan peluang emas. Pertandingan baru memasuki menit ke 16 ketika Leao yang menciptakan peluang pertamanya.
Setelah melakukan gocekan dan berhasil mengecoh Amian, pemain bertahan Spezia, Leao lalu melepaskan tendangan jarak dekat dari samping gawang ke tiang jauh. Sayang, tendangannya masih berhasil dihalau Provedel, Kiper Spezia untuk menjadi tendangan pojok.
Delapan menit berselang, di menit ke 24, Leao kembali menciptakan peluang bagi Milan. Setelah melakukan umpan satu-dua dengan Saelemaenekers, Leao melepaskan tendangan melengkung dari dalam kotak pinalti. Sayang, tendangan yang mengarah ke tiang jauh itu masih sedikit melebar.
Leao kembali menjadi aktor di menit ke 43. Mendapatkan umpan terobosan jauh di dalam kotak pinalti, Leao berebut bola dengan Provedel. Tepat kerika ia berusaha mengontrol bola, ia dilanggar oleh Provedel di dalam kotak pinalti.
Wasit pun menunjuk titip putih. Begitu juga dengan VAR yang mengukuhkan bahwa Milan layak mendapatkan hadiah pinalti. Namun sekali lagi, AC Milan kurang beruntung.
Theo Hernandez, pemain full back kiri AC Milan yang ditugasi sebagai eksekutor terpeleset ketika menendang pinalti dan bolanya melesat ke sisi kiri gawang Provedel. Peluang kembali terbuang.
Gagal mendapat gol dari pinalti tak membuat para pemain Milan surut melakukan serangan. Hasilnya, di menit akhir babak pertama, Leao berhasil menciptakan gol. Ia berhasil mengecoh Provedel dengan tendangan cip ke arah atas yang melewati kiper Spezia tersebut.
Di bawah asuhan Stefano Pioli, Milan menjadi klub yang bermian secara spartan. Mereka menjadi tim dengan daya juang tinggi di setiap pertandiangan dengan mengandalkan kerja keras.
Itu juga yang mereka tunjukkan di laga kali ini. Unggul tipis dari Spezia, mereka tetap melakukan serangan demi mengamankan kemenangan. Tercatat sepanjang pertandingan mereka telah melesakkan 25 tendangan ke pertahanan Spezia dengan 8 diantaranya megnarah ke gawang.
Mereka pun memiliki penguasaan bola yang lebih baik dari Spezia dengan 61%. Sayang, semua keunggulan itu tak bisa mereka konversi dengan baik menjadi kemenangan.
Permainan impresif dari Provedel, kiper Spezia menjadi salah satu sebabnya. Selain, penyelesaian akhir yang kurang efektif dari pemain Milan yang sering membuang peluang di depan gawang.
Spezia sendiri juga tidak mau menyerah. Mereka beberapa kali berhasil melakukan serangan balik untuk mencoba mencuri kemenangan dari tuan rumah. Beruntungnya, mereka cukup efektif.
Memulai babak kedua, Milan dan Spezia sebenarnya melakukan perubahan taktik yang berbeda. Piolo memasukkan Messias, menggantikan Saelemaenekers di menit ke 57. Mencoba untuk lebih agresif dengan memasang dua Striker berpengalaman.
Sedangkan Spezia menarik striker mereka Manaj untuk digantikan Agudelo yang berposisi sebagai gelandang di menit ke. Namun, pergantian Thiago Motta, pelatih Spezia terbukti lebih efektif.
Agudelo yang baru bermain selama 4 menit langsung memberikan dampak besar. Bermula dari serangan di sisi kanan pertahanan Milan, Verde kemudian melepaskan umpan silang mendatar ke kotak pinanti.
Agudelo yang berlari dari belakang kemudian menyongsong bola untuk membobol gawang Maignan, kiper Milan. Spezia pun berhasil menyamakan kedudukan di menit 64.
Gol ini pun menjadi gol pertama gelandang beruisia 23 tahun ini setelah tujuh kali tampil bersama Spezia musim ini. Milan kembali melakukan pergantian di menit ke 70.
Demi mengejar gol kemenagan, Pioli memasukkan Giroud untuk membuat lini serang Milan diisi oleh tiga striker sekaligus. Sayang, gol kemenangan justru datang untuk Spezia.
Kali ini, pemian pengganti yang masuk di menit ke 80, Kovalenko yang menjadi aktor. Kovalenko membawa bola di sisi kanan pertahanan Milan setelah melakukan serangan balik. Ia kemudian melepaskan umpan silang mendatar ke kotak pinalti.
Gyasi yang bebas di sisi kiri pun berhasil mengontrol bola denganbaik. Ia lalu melepaskan tendangan keras ke gawang yang tidak bisa ditahan oleh Maignan. Spezia unggul berkat gol di menit ke 90+6.
Dengan kekalahan ini, Milan gagal menggusur Inter yang berada di puncak klasemen dan hanya berjarak dua poin saja dari Milan. (tur)