Surabaya (pilar.id) – Setelah menikah, tiap pasangan tentu mendambakan hadirnya buah hati. Sayang, banyak pasangan terpaksa menyerah karena tak segera memperoleh momongan.
Salah satu penyebabnya adalah infertilitas, yaitu masalah kesuburan yang mengakibatkan tidak terjadinya tanda kehamilan.
Pada umumya, masyarakat sering menuding pihak perempuan yang mengidap masalah kesuburan itu. Namun nyatanya, hal itu juga bisa terjadi ke pihak laki-laki.
Meski begitu, masalah tersebut ternyata bisa ditangani sesuai dengan penyebabnya. Seperti yang disampaikan, dr Ario Imandiri SpAk, selaku dokter spesialis akupunktur serta dosen Pengobat Tradisional (Battra) Universitas Airlangga (Unair), jika salah satu caranya bisa dengan akupuntur
“Akupunktur juga menjadi salah satu alternatif untuk membantu mengoptimalkan performa sistem reproduksi, yang dapat menunjang penanganan infertilitas,” jelasnya.
Selai itu, dirinya juga menjelaskan bahwa infertilitas jika ditinjau dari pengobatan tradisional secara TCM, tidak ada perbedaan spesifik dengan ilmu konvensional dan akan mendapat terapi sesuai dengan penyebabnya.
“Dalam TCM nantinya akan melihat sindrom dari pasien itu sendiri, contoh dalam TCM ada sindrom defisiensi qi pada ginjal, defisiensi limpa, ekses api hati dan sebagainya. Kemudian perawatan terapinya akan mengacu pada sindromnya,” jabar Ario.
Lebih rinci, ia menjelaskan bahwa teknik akupunktur dapat meningkatkan keberhasilan dari proses kehamilan berbantu seperti program bayi tabung atau IVF.
“Sejauh ini menurut pengalaman, pasien yang datang dengan tujuan perawatan akupunktur sebagai persiapan untuk IVF, semuanya memiliki hasil yang bagus setelah diterapi akupunktur dan menunjukkan keberhasilan,” urai dokter spesialis Akupunktur di RSUA Surabaya tersebut
Pada lama proses perawatannya, dr Ario menyarankan waktu 6 bulan sebelum dilakukannya proses kehamilan berbantu. Serta harus menjalani pola hidup yang sehat, seperti menjaga nutrisi, mengatur diet sesuai dengan sindrom, olahraga, berjemur jika memiliki sindrom dingin, menghindari stres, serta pola tidur teratur.
“Jika hendak membuat atau merangsang suatu telur ataupun sperma, maka di awal pembuatan di tubuh hingga siap untuk membuahi maka sperma atau telur membutuhkan waktu sebaiknya 6 bulan. Tapi minimalnya 3 bulan. Tinggal tingkatkan kualitasnya,” pungkasnya. (jel/hdl)