Surabaya (pilar.id) – Pemerintah Kota Surabaya tengah merancang pengembangan sejumlah asetnya menjadi destinasi wisata baru, dengan harapan dapat menciptakan lapangan kerja. Program ini dikenal dengan nama Wisata Rakyat dan telah direncanakan di 8 lokasi berbeda di Kota Surabaya, termasuk di kawasan Sememi, Bangkingan, Sumur Welut, Made, Jeruk, Kandangan, Nambangan, dan Ampel.
Menurut Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Penelitian, dan Pengembangan Kota Surabaya, Irvan Wahyudrajad, inisiatif ini merupakan bagian dari kebijakan Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, untuk memanfaatkan aset kota dengan lebih efektif demi kesejahteraan warga. “Dengan banyaknya aset pemkot, terutama setelah ada penyerahan PSU atau fasum/fasos oleh pengembang, pemanfaatan aset ini menjadi penting,” ujarnya.
Irvan menjelaskan bahwa pengembangan kawasan di Surabaya Barat, khususnya dalam pembangunan Wisata Rakyat, merupakan bagian dari upaya Pemkot Surabaya untuk menciptakan kota yang kompak. Dia juga menyatakan bahwa kawasan yang memiliki fasilitas umum dan fasilitas sosial yang memadai akan memudahkan interaksi antarwarga dan memenuhi kebutuhan dasar seperti sekolah, pusat kuliner, tempat olahraga, dan taman.
“Pemkot berencana memanfaatkan aset-aset di Surabaya Barat, antara lain di Bangkingan, Sumur Welut, Made, Jeruk, Sememi, dan Kandangan untuk Wisata Rakyat dengan tematik yang berbeda-beda, seperti kampung Asia, Rustic, dan wisata air, tergantung pada kondisi aset yang ada di lokasi tersebut,” jelasnya.
Untuk mendukung Wisata Rakyat, Pemkot Surabaya akan menyediakan wahana air jika lokasi tersebut berdekatan dengan danau. Fasilitas lain yang akan disediakan meliputi taman, akses parkir, toilet, dan mushola. Pengelolaan Wisata Rakyat akan melibatkan partisipasi warga setempat dengan dukungan dari Pemkot Surabaya.
Selain sebagai tempat wisata, Wisata Rakyat diharapkan dapat memberikan manfaat ekonomi kepada masyarakat sekitar. “Dengan mengelola aset-aset itu, masyarakat bisa mendapatkan manfaat ekonomi, seperti pengolahan wahana, parkir, dan fasilitas pendukung lainnya untuk menggiatkan kegiatan ekonomi masyarakat sekitar,” tambahnya.
Pemkot Surabaya saat ini sedang melakukan persiapan, termasuk pematangan lahan, pengerukan, pemasangan box culvert untuk aksesibilitas, dan pemasangan paving untuk area parkir. Targetnya, Wisata Rakyat dapat selesai dan diresmikan oleh Wali Kota Eri pada akhir Mei 2024. Meski awalnya pengembangan aset di wilayah Surabaya Barat dan Utara, Pemkot Surabaya tidak menutup kemungkinan untuk membangun Wisata Rakyat di seluruh wilayah Kota Surabaya yang memiliki aset yang belum termanfaatkan.
“Idealnya semua wilayah, selama itu ada aset pemkot yang belum termanfaatkan maka akan kita manfaatkan untuk kegiatan ekonomi masyarakat, maupun sebagai wisata,” pungkas Irvan. (ret/ted)