Klaten (pilar.id) – Saat berkunjung di Desa Birit, Kecamatan Wedi, Kabupaten Klaten, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo bertemu dengan puluhan penyandang disabilitas yang tergabung dalam Komunitas Satu Hati.
Atas kiprah komunitas ini, Desa Birit juga dikenal sebagai Desa Ramah Disabilitas. Ini juga yang kemudian mengundang penasaran Ganjar, sehingga datang dan bertemu para anggota komunitas.
Saat itu, mereka berkumpul di halaman sebuah rumah warga yang telah dijadikan basecamp. Lebih dari 30 orang, beberapa di antaranya diajak dialog oleh Ganjar.
Kepada Ganjar, mereka bercerita keseruan mengikuti Komunitas Satu Hati. Mulai dari tumbuh semangat hidup dengan berwirausaha meski dengan keterbatasan fisik.
Caranya, merubah desain kendaraan bermotor sesuai dengan kebutuhan. Ada yang berkisah soal asmara karena menemukan pasangan hidup di komunitas.
“Ini menarik. Jadi kawan-kawan di Klaten ini ada komunitas namanya Satu Hati. Mereka sangat peduli kepada penyandang disabilitas, itu dampak luar biasa dari kejadian gempa Klaten Yogyakarta,” puji Ganjar.
Komunitas Satu Hati yang kemudian mendapat perhatian dari pemerintah desa setempat itu, berkembang mewadahi para disabilitas dari luar daerah.
“Komunitas ini ternyata tidak hanya satu desa saja. Ada (orang) dari Boyolali dan Yogyakarta, mereka kumpul di sini. Mereka diperhatikan satu per satu karena memang kebutuhannya beda-beda,” tuturnya.
Tiap satu bulan, komunitas tersebut berkumpul. Salah satunya untuk dilakukan pemeriksaan kesehatan secara gratis.
“Pemeriksaan rutin dilakukan terus menerus hampir tiap sebulan sekali. Saya kira solidaritas yang bagus banget,” ucapnya.
Bagi Ganjar, pendampingan kaum disabilitas di Desa Birit sangat bagus. Sebab, satu per satu persoalan yang dihadapi anggotanya dapat menemukan solusi.
“Dan persoalannya satu per satu kita tahu. Tadi ada kendaraan yang didesain khusus untuk mereka agar bisa berproduksi bisa bekerja. Ternyata ada enginernya ada desainernya, sampai punya fungsi yang bisa berjalan. Tadi juga ada yang sekolah di SLB dan butuh bantuan saya kira seperti inilah yang saya harapkan nanti ada bantuan yang bisa diberikan,” imbuhnya.
Dalam kesempatan itu, orang nomor satu di Jawa Tengah juga menghubungi penggagas Komunitas Satu Hati, Nina Kusumawati, yang sedang ke Jakarta.
“Maka, tadi pihak pengelola saya sampaikan apa yang dibutuhkan. Pak Ganjar kita butuh pelatihan, wes butuhnya apa kirim ke saya nanti kita bantu mereka,” terang Ganjar.
Ganjar menyampaikan terimakasih kepada pemerintah desa, komunitas dan pihak terkait yang telah membantu para kaum disabilitas.
“Saya terimakasih kepada kawan Kades dan komunitas semuanya ikut membantu. Kerena pendampingannya hebat. Itu yang kita bangga, mendorong mereka sampai bisa mandiri itu tidak mudah loh belum tentu pemerintah bisa. Ini kerjasama dengan komunitas yang sangat peduli dan tugas pemerintah adalah memfasilitasi harus mendukung mereka,” tandasnya. (riz/hdl)