Jakarta (pilar.id) – Sejak melakukan invasi militer ke Ukraina, Rusia terus menerus didera sanksi dari berbagai negara. Terutama negara-negara barat. Sanksi yang diberikan pun tidak terbatas pada sanksi ekonomi.
Tetapi juga merembet ke dunia olahraga. Rusia yang harusnya menjadi tuan rumah Final Champions League akhirnya dicoret dan dipindahkan ke Perancis. Timnas Rusia juga dicoret dari persaingan play-off kualifikasi jalu B menuju Puiala Dunia Qatar 2022.
Merasa didzolimi oleh Federasi Sepak Bola Eropa (UEFA), Rusia melalui RUF, Federasi sepakbola Rusia dikabarkan berencana pindah ke konfederasi benua lain. Mereka sedang mempertimbangkan untuk keluar dari UEFA dan bergabung dengan AFC, Konfederasi Sepakbola Asia.
Rusia sepertinya ingin meniru langkah dari Israel yang diboikot oleh negara Asia dan dikeluarkan dari AFC pada tahun 1974 akibat invasi yang mereka lakukan pada Palestina. Isreal kemudian ditampung oleh UEFA pada tahun 1994.
Namun, jalan Rusia untuk bisa bergabung ke AFC sepertinya tidak akan mulus dan mudah. Sebab, untuk bisa melakukan perpindahan, Rusia harus lebih dahulu mendapatkan restu dari dua organisasi yang kini sedang memusuhi mereka, UEFA dan FIFA.
Aturan yang berlaku mengatur agar Rusia harus terlebih dulu mengajukan pengunduran diri dari UEFA, lantas setelah mendapat persetujuan dari FIFA, mereka baru kemudian bisa mendaftarkan diri sebagai anggota baru AFC.
UEFA dan FIFA sepakat melarang tim nasional Rusia tampil dalam putaran final Piala Dunia 2022 Qatar, termasuk dianulirnya status mereka di fase playoff kualifikasi zona Eropa, yang seharusnya mereka bertemu Polandia di babak semifinal Jalur B.
Pun apabila UEFA dan FIFA tak menjatuhkan hukuman, sejak Presiden Vladimir Putin mengerahkan tentara Rusia menginvasi Ukraina bulan lalu, Polandia, Swedia dan Republik Ceko yang berada di playoff Jalur B langsung kompak menyatakan tidak bersedia bertanding menghadapi Negeri Beruang Merah.
Sanksi juga dirasakan di level klub, di mana Spartak Moskow yang sedianya tampil di babak 16 besar Liga Europa, langsung didepak dari kompetisi kasta kedua Eropa tersebut. UEFA juga sudah membatalkan hak tuan rumah final Liga Champions 2021/22 dari Saint Petersburg ke Paris, Prancis.
Boyongan dari UEFA ke AFC bisa jadi merupakan jalan alternatif bagi Rusia atas sanksi bertubi-tubi yang diterima, mengingat awal bulan ini mereka juga sudah mengajukan banding ke Pengadilan Arbitrase Olahraga (CAS) atas sanksi-sanksi tersebut.
Perpindahan konfederasi benua bukan hal baru dalam dunia sepak bola, mengingat Israel juga pernah hijrah dari AFC ke UEFA dan Australia yang sejak 2005 meninggalkan konfederasi sepak bola Oseania (OFC) ke AFC demi kuota tiket putaran final Piala Dunia yang lebih besar. (fat/antara)