Lampung (pilar.id) – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa memimpin misi dagang dan investasi bersama Pemerintah Provinsi Lampung yang digelar di Hotel Swiss Bell di Lampung pada Senin (8/5/2023).
Hingga sore tadi, transaksi dalam misi dagang yang diikuti 127 pelaku usaha dari kedua provinsi ini berhasil mencapai Rp 285,52 miliar.
Saat membuka acara, Gubernur Khofifah berharap kerjasama perdagangan ini akan terus berjalan meski misi dagang telah berakhir.
Ia menyatakan bahwa setelah misi dagang selesai, transaksi antara trader dan buyer akan dilakukan secara mandiri dan kemudian akan dihitung oleh Badan Pusat Statistik (BPS) hingga satu tahun transaksi berjalan.
“Semoga kerjasama ini akan terus berlanjut dengan produktivitas yang semakin baik. Dengan demikian, kita dapat meningkatkan perdagangan, pariwisata, serta meningkatkan kualitas sumber daya manusia di kedua provinsi,” ungkap Khofifah.
Dari total transaksi Rp 285,52 miliar, beberapa komoditas yang berhasil ditawarkan ke Lampung antara lain hewan ternak sapi, gula merah tebu, olahan ayam, ekspedisi hasil perikanan, produk tembakau, dan SDM Pendidikan Vokasi.
Gubernur Khofifah mengatakan bahwa selain transaksi dagang dan investasi, MoU juga dilakukan antara kepala-kepala OPD (Organisasi Perangkat Daerah) dari Jawa Timur dan Lampung. Hal ini merupakan sinergi dan kolaborasi yang akan menentukan signifikansi dari seluruh usaha yang dilakukan.
“Terima kasih semuanya, mudah-mudahan kegiatan ini dapat membangun semangat produktivitas di antara kedua provinsi. Mari kita bangun sinergi dan kolaborasi di antara kedua provinsi ini dengan terus membangun persaudaraan yang memberikan dampak ekonomi signifikan bagi kedua provinsi Lampung dan Jawa Timur,” urainya.
Menurut Gubernur Khofifah, misi dagang antara Jawa Timur dan Lampung memiliki potensi yang sangat strategis. Hal ini dikarenakan neraca perdagangan dari kedua provinsi mengalami surplus sebesar 20,56 triliun rupiah.
Hal tersebut dapat dilihat dari data yang dirilis BPS yang mencatat nilai pembelian atau bongkar dari Lampung ke Jawa Timur sebesar Rp 570,92 miliar. Sedangkan total nilai penjualan atau muat dari Jawa Timur ke Lampung sebesar Rp 20,56 triliun, sehingga total nilai perdagangan kedua provinsi senilai Rp 21,2 triliun. (usm/hdl)