Jakarta (pilar.id) – Memperingati Hari Pekerja Migran Internasional, Pemerintah Indonesia menggelar Indonesian Migrant Worker Awards (IMWA) 2022 yang berlangsung di Nusa Tenggara Timur (NTB), Minggu (18/12/2022), kemarin.
Dalam kesempatan tersebut, Wakil Ketua DPR RI, Abdul Muhaimin Iskandar atau yang kerap disapa Gus Muhaimin tersebut berkesempatan memberikan sambutan untuk para pekerja migran.
Gus Muhaimin mengajak para pekerja migran asal Indonesia untuk kembali membangkitkan semangat bekerja. Apalagi, setelah dua tahun lamanya, proses penempatan pekerja migran Indonesia ke luar negeri dihentikan akibat pandemi Covid-19.
“Semangat dan optimisme harus terus kita bangun di tengah kondisi ekonomi dunia yang abu-abu ini, karena hal itu merupakan fondasi dasar untuk berlangsungnya kehidupan berbangsa dan bernegara, khususnya untuk para PMI kita,” kata Muhaimin dalam acara IMWA 2022 yang berlangsung di Balai Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BPVP), Nusa Tenggaa Timur (NTB) melalui keterangan tertulis yang diterima, di Jakarta, Senin (19/12/2022).
Selain kemampuan, kata Muhaimin, optimisme untuk bangkit bekerja merupakan faktor penting yang harus dimiliki untuk meraih sukses. Ia pun menilai pekerja migran sebagai pilihan rasional di samping pekerjaan di dalam negeri.
“Menjadi pekerja migran adalah pilihan rasional, faktor paling inti adalah ingin mendapatkan penghasilan dan kehidupan yang lebih baik dan lebih layak untuk keluarganya dan masa depannya,” katanya pula.
Mantan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Menakertrans) itu menyatakan keputusan menjadi pekerja migran tak terhindarkan ketika pertumbuhan angkatan kerja di dalam negeri tidak sebanding dengan pertumbuhan kesempatan kerja.
“Karena bekerja adalah hak asasi manusia, maka negara wajib hadir untuk memberikan jaminan kesempatan kerja dan perlindungannya,” katanya pula.
Ia pun meyakini kepemimpinan Menaker Ida Fauziyah mampu mengatasi permasalahan terkait ketenagakerjaan dengan baik dan elegan, khususnya di tengah kondisi 70 persen pekerja migran Indonesia yang masih didominasi oleh kaum perempuan
“Tentu sesama perempuan jauh lebih mudah untuk mendapatkan human touch karena sesama perempuan. Seperti layaknya seorang ibu kepada anaknya,” katanya lagi. (fat)