Jakarta (pilar.id) – Guru Besar Pangan dan Gizi Institut Pertanian Bogor (IPB), Prof. Ali Khomsan mengatakan, pencegahan stunting harus dilakukan sedini mungkin, salah satunya dengan mengonsumsi makanan tambahan bergizi yang cukup.
Melihat pola konsumsi di Indonesia saat ini, kata Ali, masyarakat harus meningkatkan konsumsi protein hewani, kacang-kacangan, umbi-umbian, buah dan sayur, sedangkan yang harus diturunkan adalah konsumsi beras dan terigu. Menanam aneka tanaman seperti umbi misalnya juga memiliki keunggulan dalam budidaya, yakni mudah ditanam dan adaptif pada berbagai lingkungan dan terhadap perubahan iklim.
“Selain itu, konsumsi jus kacang hijau yang dapat meningkatkan berat badan balita, sedangkan tempe meningkatkan berat badan pada balita umur 12-18 bulan,” kata Ali, Kamis (26/5/2022).
Stunting dapat memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak, di mana > 70 persen kejadiannya disebabkan oleh pola hidup, seperti konsumsi pangan dan aktivitas fisik.
Konsumsi aneka ragam bahan pangan yang diolah menjadi menu yang menarik dapat membantu memenuhi gizi seimbang yang dapat mendukung perbaikan kualitas dan status gizi keluarga, terutama sebagai kelompok masyarakat yang terkecil untuk menerapkan kebiasaan makan baik
Sarapan dapat berkontribusi terhadap 30 persen kebutuhan gizi, dan mengonsumsi sarapan bergizi seimbang yang terdiri dari makanan pokok, lauk pauk, serta sayur dan buah dapat meningkatkan asupan gizi seimbang.
Presiden Direktur Nestle Indonesia, Ganesan Ampalavanar menyampaikan, perusahaannya memiliki program pencegahan stunting. Melalui program Nestle Dukung Anak Lebih Sehat, Nestle Indonesia mendukung keluarga Indonesia menanamkan kebiasaan baik untuk memiliki pola hidup sehat sejak dini.
Untuk mengatasi masalah stunting dan memenuhi kebutuhan gizi anak, Nestle telah melakukan fortifikasi gizi dalam produk makanan dan minumannya. Pada 2020, Nestle menyediakan 4 miliar sajian produk yang telah difortifikasi dengan zat-zat gizi penting, seperti zat besi, zink, vitamin A dan vitamin D.
“Selaras dengan tujuan Nestle dalam menggunakan potensi makanan untuk meningkatkan kualitas hidup setiap individu saat ini dan untuk generasi mendatang, Nestle berharap kegiatan ini dapat membantu meningkatkan kesadaran dan pemahaman masyarakat, terutama di tingkat keluarga, mengenai stunting, terutama upaya pencegahan dan penanggulangannya,” kata Ganesan. (her/din)